Bukit Teletubbies Versi Papua Memanjakan Mata dan Menggali Jutaan Imajinasi

Bukit Teletubbies Versi Papua Memanjakan Mata dan Menggali Jutaan Imajinasi Bukit Teletubbies versi Papua/InfoPublik.

RAGAM NUSANTARA - Masih ingat dengan empat mahluk berwarna warni nan menggemaskan yang tinggal diperbukitan?.

Bagi mereka generasi yang lahir pada tahun 90-an dan 2000-an tentunya tak asing karena sering tampil di televisi.

Mereka adalah Teletubbies, serial asal Britania Raya atau Inggris ini sangat terkenal dan populer di belahan dunia termasuk Indonesia.

Teletubbies tinggal diperbukitan dengan lanskap rerumputan berbunga yang dihuni oleh kelinci dan suara cuitan burung.

Teletubbies yang terdiri dari Tinky Winky, Dipsy, Lala, dan Poo, bentuk tubuh mereka unik dan antena yang berbeda di kepala dari masing-masing karakter.

Di Inggris, Teletubbies ditayangkan melalui saluran televisi CBeebies sementara di Indonesia pernah tayang di Indosiar pada tahun 2000 dan GTV sejak tahun 2018.

Di Indonesia tepatnya di Kampung Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Bukit Tungkuwiri, Papua ternyata ada baukit yang mirip dengan tempat tinggal Teletubbies.

Dilansir dari InfoPublik, bukit Tungkuwiri dikenal ke seantero Nusantara sebagai bukit Teletubbies.

Sejauh mata memandang, pesona alam Papua bisa terlihat, termasuk Danau Sentani dan barisan bukit-bukit hijau yang mirip bukit Teletubbies.

Suasana di bukit Teletubbies versi Papua sangat memanjakan indera penglihatan dan menggali imajinasi para pengunjungnya.

Menuju Bukit Tungkuwiri, dari Bandara Sentani Papua maupun atau dari kota Sentani tidaklah sulit.

Jalan beraspal pun sudah bisa dinikmati jika ingin berkunjung ke Bukit Tungkuwiri yang jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Sentani dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Apalagi menjelang senja, tempat ini sangat mempesona untuk dijadikan spot berfoto atau bernostalgia.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan bahwa masyarakat adat diberikan kewenangan untuk mengelola semua potensi lokalnya, termasuk kawasan wisata Bukit Tuwungkiri, untuk kesejahteraan masyarakat di kampung itu sendiri.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini