Akhir Februari Kasus Covid Bisa Diatasi, Kemenkes Jelaskan Pentingnya Vaksinasi

Akhir Februari Kasus Covid Bisa Diatasi, Kemenkes Jelaskan Pentingnya Vaksinasi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (kominfo.go.id)

RAGAM NUSANTARA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik dan menyarankan agar warga mengurangi mobilitas.

Ia meyakini pada akhir Februari 2022 ini, kasus Covid-19 sudah dapat diatasi. Karena itu, masyarakat agar tetap patuh menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ikuti program vaksinasi secara lengkap dan kurangi mobilitas untuk hal yang tidak perlu.

"Sekali lagi, jangan panik, jangan jumawa tetap waspada. Kalau sedang naik kotanya, kita kurangi mobilitas, stay di rumah insya Allah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi ini," ujar Menkes Budi dalam keterangan pers secara daring, Senin 7 Februari 2022.

Lebih lanjut, Menkes Budi menekankan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi dampak fatalitas. Dia menilai vaksinasi juga dapat meringankan dampak yang timbul akibat Covid-19.

"Jadi penting, yuk masyarakat yang belum divaksin terutama lansia harus segera divaksin dan yang belum 2 kali divaksinasi, cepet divaksin karena ini penting untuk melayani mereka," tuturnya.

Hasil penelitian dari data sampel rumah sakit rujukan COVID-19, RSPI Sulianti Saroso, terhadap pasien COVID-19 yang dirawat di ICU menunjukkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mengurangi risiko fatal infeksi COVID-19.

Dari 12 sampel pasien COVID-19 yang dirawat dengan kondisi berat dan kritis, 6 pasien (50%) belum melakukan vaksinasi. Hal yang paling disesalkan adalah, tiga dari pasien yang belum divaksinasi dan dirawat secara intensif tersebut telah meninggal dunia.

“Data ini kembali menunjukkan pentingnya vaksinasi untuk mengurangi risiko terburuk dari terpapar COVID-19, yaitu kematian. Kelompok lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbiditas, dan yang belum divaksinasi, keempat kelompok inilah yang perlu diperhatikan dan kerap menjadi korban paling dirugikan di masa COVID-19 ini,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Juru Bicara COVID-19 Kemenkes.

Data lain menunjukkan bahwa komorbiditas sangat mempengaruhi tingkat kesakitan akibat infeksi COVID-19. Diagnosa pasien menggambarkan, semua pasien meninggal memiliki komorbid. Komplikasi penyakit penyerta dan infeksi virus COVID-19 ini sangat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

Tidak hanya pasien yang meninggal dunia, seluruh pasien yang dirawat intensif mengidap minimal satu penyakit penyerta. Komplikasi komorbid terbanyak hingga ada yang berjumlah enam penyakit lainnya.

Meski COVID-19 varian Omicron bisa dilalui dengan gejala ringan atau tanpa gejala bagi sebagian orang yang sudah divaksinasi, masyarakat dihimbau agar berempati pada kelompok yang perlu dilindungi.

Selain itu, vaksinasi lengkap sangat penting untuk mempersiapkan diri dari kesakitan dan risiko dirawat yang lebih berat, hingga kematian akibat COVID-19.

“Utamanya bagi kelompok masyarakat lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), segera lakukan vaksinasi. Apabila sudah waktunya booster agar segera mengikuti vaksinasi booster. Untuk yang memiliki komorbid, bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Karena risiko kelompok rentan ini sangat besar apabila terpapar COVID-19,” tegas dr. Nadia.***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini