RAGAM NUSANTARA - Tingginya kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir patut diwaspadai.
Kemunculan virus corona jenis baru omicron yang memiliki daya tular lebih cepat dari varian-varian sebelumnya membuktikan bahwa pandemi belum akan segera berakhir.
Meski tidak seganas varian delta, tetap saja varian omicron dapat memberikan risiko pada mereka yang rentan.
Di antaranya manula, lansia, anak-anak, pasien dengan komorbid dan mereka yang tidak mendapatkan vaksin karena alasan kesehatan.
Maka masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena kecepatan penularan varian omicron dipresdiksi akan mengganti varian delta hampir di semua negara, termasuk Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 7.562 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sampai dengan 7 Maret 2022 dan tersebar di 28 provinsi di tanah air.
"Yang mana DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling tinggi kasus Omicron mencapai 5.136 kasus," demikian data resmi Kemenkes, Kamis (10/3/2022).
"Kemudian, disusul oleh Jawa Barat sebanyak 839 kasus, Banten 575 kasus, Jawa Tengah 199 kasus, dan Jawa Timur 113 kasus,” tulisnya menambahkan.
Dengan demikian, saat ini hanya tersisa 6 provinsi yang masih terbebas dari varian Omicron. Antara lain, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Gorontalo, dan Papua Barat.
Di bawah ini sebaran kasus Omicron per tanggal 7 Maret 2022:
1. DKI Jakarta: 5.136 kasus
2. Jawa Barat: 839 kasus
3. Banten: 575 kasus
4. Jawa Tengah: 199 kasus
5. Jawa Timur: 113 kasus
6. Bali: 103 kasus
7. Papua: 84 kasus
8. Sulawesi Selatan: 51 kasus
9. Kalimantan Tengah: 45 kasus
10. Nusa Tenggara Barat: 44 kasus
11. Lampung: 41 kasus
12. DI Yogyakarta: 41 kasus
13. Sumatera Utara: 40 kasus
14. Aceh: 35 kasus
15. Kalimantan Timur: 33 kasus
16. Kalimantan Barat: 20 kasus
17. Sumatera Barat: 19 kasus
18. Sumatera Selatan: 18 kasus
19. Riau: 15 kasus
20. Sulawesi Tengah: 15 kasus
21. Kalimantan Selatan: 11 kasus
22. Sulawesi Utara: 11 kasus
23. Kalimantan Utara: 9 kasus
24. Kepulauan Riau: 9 kasus
25. Nusa Tenggara Timur: 7 kasus
26. Sulawesi Tenggara: 5 kasus
27. Bengkulu: 4 kasus
28. Maluku Utara: 3 kasus.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto