RAGAM NUSANTARA - Kereta api menjadi salah satu moda angkutan favorit masyarakat untuk mudik saat Lebaran.
Salah satu alasan mengapa masyarakat menggunakan kereta api untuk mudik Lebaran karena bebas macet dan nyaman.
Pasalnya kini kereta api Indonesia sudah melakukan berbagai reformasi di berbagai lini sehingga penumpang yang akan mudik lebaran lebih nyamanan dan aman.
Bahkan saat pemudik Lebaran menggunakan kereta api ekonomi namun tidak perlu khawatir kepanasan karena semua gerbong kereta api ekonomi sudah dilengkapi dengan mesin pendingin ruangan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan telah membuka penjualan tiket kereta api pada masa Angkutan Lebaran 1443 Hijriah.
"Per 1 April, KAI menjual tiket mulai H-45 sebelum keberangkatan sehingga masyarakat sudah dapat membeli tiket untuk perjalanan 1 April hingga 16 Mei 2022 dan seterusnya," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dikutip dari Antara.
Joni mengatakan, tiket tersebut dapat dibeli di aplikasi KAI Access, web kai.id, loket stasiun, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya.
Adapun saat ini KAI menerapkan kebijakan penjualan tiket KA Jarak Jauh mulai H-30 sebelum keberangkatan.
Joni mengungkapkan, perubahan ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanannya dengan kereta api pada masa angkutan Lebaran.
KAI mengingatkan kepada calon pelanggan agar teliti dalam menginput tanggal, memilih rute, dan memasukkan data diri pada saat melakukan pemesanan.
“KAI juga meminta masyarakat mengikuti perkembangan terkait persyaratan menggunakan kereta api di masa Angkutan Lebaran dari pemerintah. Saat ini KAI masih menunggu peraturan resminya dan akan segera kami sosialisasikan jika aturan tersebut sudah diterbitkan,” katanya.
KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran yaitu H-10 hingga H+10 Lebaran atau 22 April hingga 13 Mei 2022.
Pada periode tersebut, KAI memprogramkan perjalanan KA rata-rata 401 KA per hari, dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan rata-rata per hari sebanyak 216.608 tempat duduk KA Jarak Jauh dan KA Lokal per hari.
Sesuai aturan dari pemerintah, kapasitas yang ditetapkan untuk KA Jarak Jauh yaitu 100 persen dan untuk KA Lokal yaitu 70 persen.
Sampai dengan 31 Maret, KAI telah menjual 155.672 tiket KA Jarak Jauh untuk keberangkatan periode 22 hingga 30 April atau 15 persen dari total tiket yang disediakan.
Kereta api favorit masyarakat pada periode tersebut yaitu KA Airlangga relasi Pasar Senen - Surabaya Pasarturi pp, Bengawan relasi Pasar Senen - Purwosari pp, Gaya Baru Malam Selatan relasi Pasar Senen - Surabaya Gubeng pp, Taksaka relasi Gambir - Yogyakarta pp, dan lainnya.
Adapun tanggal keberangkatan favorit masyarakat yaitu 30 April, 29 April, dan 28 April.
"Tiket KA pada masa angkutan Lebaran masih cukup banyak tersedia. Masyarakat dapat segera memesan tiket untuk keberangkatan angkutan Lebaran melalui berbagai channel penjualan yang tersedia," ujar Joni.
Dalam rangka menghadapi Angkutan Lebaran ini pula, KAI telah melakukan berbagai kesiapan baik pada sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia.
KAI bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya telah melaksanakan kegiatan Ramp Check atau inspeksi keselamatan Standar Pelayanan Minimum di seluruh wilayah operasi kereta api.
Para petugas KAI juga terus dipersiapkan untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api.
Untuk menyelenggarakan Angkutan Lebaran di masa pandemi COVID-19 ini, KAI akan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah.
Sejak memasuki stasiun, pelanggan akan dicek suhu tubuh dan disediakan hand sanitizer.
Begitu juga saat di kereta api, petugas secara berkala membersihkan titik-titik yang sering disentuh pelanggan dengan disinfektan.
KAI secara konsisten mengingatkan pelanggan untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar kesehatan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.
“Momen Angkutan Lebaran ini tentu dirindukan masyarakat untuk kembali mudik ke kampung halaman. KAI mengajak masyarakat agar menggunakan kereta api sebagai transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu, dan selalu menjaga protokol kesehatan,” pungkas Joni.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto