RAGAM NUSANTARA - Sebanyak 103 kecelakaan lalu lintas terjadi selama musim mudik Lebaran 2022. Tercatat 37 orang tewas akibat insiden kecelakaan tersebut.
Gelombang arus mudik adalah perjalanan menuju temu rindu namun bagi sebagian pemudik, itu juga perjalanan terakhir.
Ratusan orang tewas di kalangan pemudik di berbagai wilayah di Tanah Air. Salah satunya di Jabar.
Ditlantas Polda Jawa Barat mencatat terdapat 37 orang tewas dan 103 orang mengalami kecelakaan lalu lintas (lalin) dalam arus mudik musim Idul Fitri 1443 Hijriah mulai dari H-1 sampai H+10.
"Laka 103 orang, kalau tahun lalu ada 133 orang," terang Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, dikutip dari PMJNews, Senin 9 Mei 2022.
Lebih jauh ia menjelaskan, 37 orang meninggal dunia saat arus mudik lebih rendah ketimbang tahun lalu yaitu 78 orang.
Sementara itu, kasus meninggal tersebut paing sering terjadi di jalur arteri.
"Meninggal dunia ruas jalan arteri 36 dan tol 1 kejadian," ucapnya.
Masih dari keterangannya, kerugian material diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas diprediksi senilai Rp420 juta.
Kemudian selain menghimpun data soal kecelakaan lalu lintas, Ibrahim menyebut terjadi 116 gangguan Kamtibmas yang terjadi di Jabar selama musim mudik Lebaran. "Gangguan Kamtibmas ada 116 kejadian," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengaku menerima berbagai masukan dari sejumlah pihak mengenai pelaksanaan mudik Lebaran 2022. Dia pun meminta maaf apabila kegiatan mudik belum sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak," ujar Budi Karya dalam keterangannya.
Budi mengatakan, pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran yang sangat masif. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan pelayanan di sektor transportasi belum maksimal.
Oleh karena itu, Menhub memastikan Kementerian bakal melakukan kegiatan evaluasi dan bahan pertimbangan agar pergerakan yang masif pada masa mendatang dapat lebih diantisipasi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, mudik Lebaran 2022 berbeda dengan mudik dua tahun sebelumnya. Antusiasme masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman sangat tinggi setelah terhalang pandemi sejak 2020.
"Hal itu merupakan kabar gembira bagi semua stakeholder untuk dapat melayani dengan baik," ucapnya.
Budi Karya berharap kegiatan mudik tahun ini menjadi awal dari kebangkitan ekonomi dan tanda dimulainya masa endemi. Namun, ia menekankan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak terjadi kenaikan kasus setelah mudik.
"Saya juga sampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi dan komunikasi yang baik, yang telah dilakukan antar-kementerian dan lembaga, Polri, operator sarana dan prasarana transportasi, dan unsur lainnya," jelasnya.
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto