RAGAM NUSANTARA - Pencarian hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss, terus dilanjutkan.
Pencarian masih terfokus di area antara dua pintu air dan di wilayah setelah pintu air ke-2.
"Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2," demikian keterangan yang dikutip dari laman akun Twitter @jabarprovgoid.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tulis Pesan Menyentuh dan Pasang Foto Eril Menatap Batu Bertuliskan Allah SWT
KBRI Bern menyampaikan perkiraan kondisi cuaca di kota Bern beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan dengan badai di area pegunungan. Kondisi cuaca tersebut akan sangat mempengaruhi kondisi air di Sungai Aare.
Polisi Maritim Bern melanjutkan pencarian intensif dengan menggunakan metode yang sama seperti sebelumnya, yaitu patroli darat, perahu untuk menyusuri aliran Sungai Aare, dan juga penggunaan drone.
Keputusan untuk menggunakan penyelam masih bersifat sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu.
Baca Juga: Ketum PSSI Ajak Santri Ponpes Daarut Taubah Ikut Liga Santri dan Daftar Pemain Timnas Jebolan Pesantren
"Polisi Maritim Bern juga memastikan berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun," tuturnya.
Selain itu, dari pihak keluarga juga melakukan usaha mandiri dengan memeriksa langsung beberapa titik-titik di sepanjang aliran Sungai Aare dengan rute darat yang dapat ditempuh dan beberapa wilayah perairan yang aman untuk dijelajahi.
Diberitakan sebelumnya, hilangnya Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss telah dikabarkan KBRI Bern pada hari Kamis 26 Mei 2022 lalu.
Pencarian insentif terus dilanjutkan dengan melibatkan unsur polisi, Polisi Maritim, Pemadam Kebakaran, serta Pemerintah Kota Bern.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto