Inilah 6 Penyebab Doa Seorang Muslim Tak Dikabulkan Allah SWT

Inilah 6 Penyebab Doa Seorang Muslim Tak Dikabulkan Allah SWT Ilustrasi orang berdoa. (Istimewa)

TERASBANDUNG.COM - Doa adalah permintaan atau permohonan hamba kepada Rabb-nya. Ketika berdoa maka seorang hamba mengharapkan pula untuk terkabulnya doa tersebut.

Berdoa merupakan cara untuk berkomunikasi antara hamba, selaku makhluk lemah tak berdaya, kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Kuasa.

Allah SWT adalah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih kepada hamba-hambanya yang senantiasa berdoa kepadanya memohon dan meminta darinya.

Allah SWT pasti akan mengabulkan permintaan hamba tersebut. Nabi Muhammad juga termasuk hamba Allah yang selalu berdoa dan memohon petunjuk kepadanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Berdoalah kepada Allah SWT, insya Allah hidup kita akan dimudahkan. Namun, ada kalanya kita merasa bahwa doa kita tak kunjung dikabulkan.

Lalu apa yang menyebabkan doa yang dihaturkan seorang Muslim tidak dikabulkan Allah SWT? Dikutip dari Dalam Islam, setidaknya ada enam hambatan doa dan mengapa doa tidak dikabulkan, berikut daftarnya!

1. Diri, Dosa, dan apa-apa yang Haram

Salah satu penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT karena diri kita yang penuh dosa. Manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Namun Allah senantiasa membuka pintu maaf-Nya karena Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi manusia lebih sering lalai dan tidak segera bertaubat.

Begitu pula dengan apa-apa yang telah dihasilkan dari perbuatan dosa, seperti Dosa Besar dan dosa kecil. Apa-apa yang haram, baik itu pakaian, makanan, minuman, semuanya akan menjadi penghalang terkabulnya doa. Rasulullah SAW bersabda;

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?.” (H.R. Muslim)

2. Berdoa Untuk Sesuatu yang Tidak Baik

Tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT doa seorang hamba yang isisnya adalah sesuatu yang berupa dosa atau untuk memutus tali silaturrahim. Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bersabda;

“Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah Saw menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan’. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.’ (H.R.Muslim)

3. Hati Kosong dan Tidak Serius

Dari Abu Hurairah; Rasulullah SAW bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (H.R. At-Tirmidzi)

Berdoa dalam hati yang kosong sama artinya kita tidak fokus terhadap apa yang kita ucapkan kepada Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan ketika kita berbicara kepada sesama manusia tapi kita tidak mau melihat matanya. Apa yang kita ucapkan jadi terasa bohong dan tidak ada artinya. Akhirnya, kita jadi tidak sungguh-sungguh terhadap apa yang kita doakan.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa.” (H.R. Bukhari)

4. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Disaat kita melalaikan segala perbuatan baik yang sesuai dengan syariat, niscaya tidak akan terkabulkan doa kita karena apa-apa yang kita lakukan hanyalah dosa. Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.” (H.R. At-Tirmidzi)

5. Digantikan dengan sesuatu yang lebih baik

Salah satu sifat Allah adalah Maha Mengetahui. Allah lebih tahu apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kita.

Mungkin saja kita tidak menyadari bahwa apa yang kita minta saat berdoa adalah sesuatu yang tdak baik, padahal menurut Allah tidak.

Sehingga Allah akan menyiapkan pengganti doa kita dengan sesuatu yang lebih baik lagi.

6. Ditunda

Ada kemungkinan sebenarnya doa yang kita panjatkan keharibaan Allah SWT bukanlah tidak dikabulkan, melainkan hanya sedang ditunda oleh Allah SWT.

Setiap doa memang berbeda-beda. Ada yang segera dikabulkan, ada juga yang lambat. Ada yang dikabulkan di dunia, ada jua yang Allah janjikan nanti di akhirat.

Allah Maha Mengetahui atas apa-apa yang hamba-Nya tidak ketahui. Oleh karena itu, janganlah merasa putus asa apalagi kecewa. Teruslah berdoa kepada Allah, karena hanya padanya kita bisa meminta pertolongan.

Waktu Yang Baik Untuk Berdoa

- Sepertiga malam terakhir

- Waktu sujud ketika shalat fardhu 5 waktu

- Setiap selesai shalat wajib 5 waktu

- Hari Jumat

- Di antara adzan dan iqamah

- Saat berbuka puasa

- Saat bangun tidur (sebelum tidur terlebih dahulu bersuci dan berdzikir kepada Allah SWT)

- Saat terjadi perang

- Malam lailatul qadar

- Saat sedang turun hujan

- Hari Arafah (10 Dzulhijjah)

- Do’a mukmin untuk saudaranya (tanpa diketahui oleh orang lain)

- Saat sedang dalam perjalanan.

Jangan lupa, ikhlas merupaka kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk ketika berdoa. Allah SWT berfirman;

ادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Ghafir:14).***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini

Seblak Maboy Bukan Sembarang Seblak Biasa