TERASBANDUNG.COM - Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani meninjau penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Gedebage Kota Bandung, Kamis (24/7/2025) pagi.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi penyaluran beras SPHP agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Dalam peninjauan tersebut, Ahmad Rizal tampak berbincang dengan tiga pemilik kios beras di Pasar Gedebage.
Menurut Ahmad Rizal, program beras SPHP adalah penugasan pemerintah yang dimulai pada Juli hingga Desember 2025. Tujuannya, lanjut dia, untuk mengendalikan harga beras yang mengalami kenaikan akhir-akhir ini.
Baca Juga : Jamu Kuat Jabar Perkuat Ekosistem Ekraf
"Penyaluran beras SPHP ini menyasar pasar-pasar tradisional. Tujuannya untuk menstabilisasikan harga-harga beras di saat harga beras itu naik atau fluktuatif," kata Ahmad Rizal kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).
Menurut Ahmad Rizal, saat ini penyaluran beras SPHP lebih ketat dibandingkan sebelumnya, dengan mengacu pada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang diberikan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Setiap packaging hanya 5 Kg, sementara dulu 50 Kg. Tujuannya untuk mencegah agar tidak disalahgunakan atau diselewengkan untuk mengoplos, kalau 5 Kg kan sulit disalahgunakan," kata Ahmad Rizal.
Baca Juga : Belasan Rumah di Gudang Utara Kebakaran, Pemkot Bandung Serahkan Bantuan Darurat
Selain itu, lanjut dia, distribusi beras SPHP juga khusus hanya kepada pengecer, Koperasi Merah Putih, dan Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan oleh pemerintah lainnya baik Polri maupun TNI.
"Harga beras SPHP ini hanya Rp12.500 per kilogram dan Rp62.500 per 5 Kilogram. Mudah-mudahan menjadi idolanya masyarakat, karena berasnya cukup bagus, kualitasnya bagus, kemudian ditambah packaging-nya sangat kuat sehingga untuk dibawa ke mana-mana aman," jelas Ahmad Rizal.
Lebih lanjut Ahmad Rizal mengatakan, penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan lebih dari 10 hari berdampak cukup signifikan. Harga-harga beras, lanjut dia, sudah mulai turun.
"Masyarakat juga terbantu, khususnya yang ekonomi lemah dapat membeli beras dengan harga yang sangat rendah itu yang kami rasakan," ujar Ahmad Rizal.
Ahmad Rizal menambahkan, penyaluran beras SPHP ini juga diawasi dengan melibatkan aparat wilayah, baik TNI, Polri, Babinsa, Babinkamtibmas, dan aparat pasar.
Baca Juga : Polresta Bandung Ungkap Kasus Curanmor, Pelaku Mahasiswa Asal Sumedang
"Nanti mereka yang mengawasi. Warga juga hanya bisa membeli maksimal dua pack beras SPHP. Kalau tidak dibatasi, yang lain nanti gak kebagian," ujar Ahmad Rizal.
Kepala Bulog Cabang Bandung, Ashville Nusa Panata menambahkan, untuk wilayah Bandung Raya disediakan 20 ton beras SPHP yang disalurkan ke Pasar Gedebage dan Pasar Sederhana.
"Sementara ini program akan berjalan hingga Desember 2025 ini. Namun jika situasi harga beras di pasar sudah turun atau sudah normal, maka program ini akan dihentikan sementara," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Gedebage, Sansan Hermansyah (32) mengatakan, harga beras SPHP yang murah sangat diminati masyarakat. Meski begitu, dia mengaku tetap menjual sesuai aturan.
"Masuknya baru kemarin, sejak pagi sudah terjual 8 pack, banyak yang nyari SPHP soalnya agak miring harganya dan kualitasnya bagus, jadi membantu," kata Sansan.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar