TERASBANDUNG.COM - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui kelompok usahanya PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
Jalan Tol yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rangkaian tol Jabodetabek. Tujuannya mengurangi beban lalu lintas di jalur Jakarta-Cikampek 1 yang kerap macet.
Direktur Teknik PT Jasamarga Japek Selatan, Bambang Sulistyo menyebutkan bahwa jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang 62 Km yang terdiri atas 3 Seksi dan tujuh buah Simpang Susun.
"Seksi 1 mulai dari Jati Asih menuju Setu (Sta 0+000 - Sta 9+300) sepanjang 9,3 Km, masuk ke dalam wilayah Kota Bekasi dan Kab. Bogor. Seksi 2 dari Setu menuju ke Taman Mekar (Sta 9+300 - Sta 34+150) sepanjang 24,85 Km, masuk ke dalam wilayah Kab. Bekasi. Serta Seksi 3 dari Taman Mekar menuju Sadang (Sta 34+150 - Sta 64+000) sepanjang 27,85 Km, masuk ke dalam wilayah Kab. Karawang dan Kab. Purwakarta,” ungkap Bambang Sulistyo dikutip dari laman resmi Jasamarga.
Baca Juga: Catat! Rekayasa Lalin di Kawasan Jalan Jakarta dan Sukabumi Bandung Dimuai Hari Ini
Kehadiran Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan nantinya dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Purwakarta dari sisi selatan.
Selain itu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan ini juga terintegrasi dengan Jalan Tol JORR II dan Jalan Tol Cipularang hingga ke Bandung.
Bambang Sulistyo mengungkapkan bahwa jalan tol ini akan menjadi pertemuan Jakarta dan Cipularang. Rencana kecepatan maksimum di sini 80 km per jam dan ini jaraknya 62 km sehingga waktu tempuh Jakarta Bandung atau sebaliknya berkisar di bawah 1 jam.
Sebagai catatan nantinya ketika beroperasi penetapan tarif tol ini untuk golongan 1 bakal dipatok Rp 1.250 per kilometer, artinya jika dihitung kasar mencapai Rp 77.500 untuk melewati ruas tol ini.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dibangun dengan investasi sebesar Rp 14,69 Triliun dan masa konsesi 35 tahun.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan melintasi 37 desa dan kelurahan yang berbeda di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, serta Kabupaten Purwakarta.
Nantinya dengan terhubungnya jalan tol ini dapat meningkatkan mobilitas serta menurunkan biaya logistik distribusi barang dari wilayah-wilayah yang dilewati jalan tol tersebut.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto