TERASBANDUNG.COM - Kota Bandung selalu dikenang karena sejarah kemerdekaan yang terjadi saat agresi militer Belanda terjadi.
Kala itu Kota Bandung diratakan para pejuang dengan melakukan taktik bumi hangus membakar objek-objek vital, bahkan warga Bandung ikut-ikutan membakar rumah-rumah meereka sehingga Bandung menjadi lautan api.
Kejadin tersebut dituangkan dalam lagu "Halo-halo Bandung" yang kerap dilantunkan dalam setiap kesempatan untuk menggeloraperjuangan.kan semangat
Tak aneh jika Kota Bandung memiliki tempat bersejarah untuk mengenang Bandung Lautan Api dengan membangun Monumen Bandung Lautan Api.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Kebun Binatang Bandung yang Didirikan pada Tahun 1933
Monumen ini dibangun sebagai bentuk mengenang peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api yang terjadi ketika rakyat Kota Bandung melakukan perjuangan melawan Agresi Militer Belanda II pada 23 Maret 1946.
Rakyat dan para pejuang Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Tujuannya ini untuk mencegah tentara sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) Belanda menggunakan Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam perang kemerdekaan Indonesia.
Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter dengan 9 bidang. Konstruksinya berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api dan berwarna kuning keemasan yang menjulang di area seluas 16 hektar.
Baca Juga: Pantai Palangpang, Destinasi Wisata yang Sedang Menggeliat
Karya tersebut merupakan hasil rancangan seniman Sunaryo Soetono, yakni seniman kontemporer dan mantan dosen seni rupa ITB yang memenangkan sayembara untuk merancang monumen Bandung Lautan Api pada 1984.
Monumen ini memiliki lokasi yang strategis karena berada di pusat Kota Bandung, dan dengan akses yang mudah dijangkau, karena dilalui oleh kendaraan umum seperti Bus dan Angkutan Kota.
Tepatnya berada di Lapangan Tegallega, di Jalan BKR, Ciateul, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat yakni, berpiknik di Taman Hutan Kota Tegallega, lalu berolahraga seperti jogging, bermain bulu tangkis, bersepedah, ataupun hanya sekedar berjalan-jalan dan berkuliner.
dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung,salah satu warga daerah Sukaleueur, Bandung, Sumiyati kerap berkunjung ke Monumen Bandung Lautan Api mengaku selain untuk mengenal sejarah juga memanfaatkan fasilitas lainnya.
Pasalnya di sekiatr lokasi Monumen Bandung Lautan Api juga disediakan arena bermain, lintasan jogging hingga taman-taman bermain.
Nah untuk kalian yang tertarik dan ingin datang ke ruang terbuka hijau dan melihat Monumen Bandung Lautan Api. Bisa langsung saja datang ke Taman Hutan Kota Tegallega. **
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto