Bawaslu Wanti-wanti Warga Kota Bandung Terkait Pencatutan Nama di Parpol, Ini Arahannya

Bawaslu Wanti-wanti Warga Kota Bandung Terkait Pencatutan Nama di Parpol, Ini Arahannya Ilustrasi Pemilu. ([ixabay)

TERASBANDUNG.COM - Panggung politik akbar tahun 2024 mulai memanas karena parpol mulai bergerak "memanskan mesinnya"

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung tak mau kecolongan dan sudah memulai proses pengawasan pemilu sebelum tahapan pertama, yakni dari 14 Juni.

"Kalau sekarang kita sedang fokus pendaftaran partai politik (parpol), verifikasi administrasi yang akan dilanjutkan dengan verifikasi aktual," ungkap Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu Kota Bandung, Fereddy seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Selain itu, Fereddy mengatakan bahwa Bawaslu tengah merekrut panitia pengawas pemilu (panwaslu) di tiap kecamatan. Targetnya setiap anggota panwaslu di tiap kecamatan berjumlah tiga orang.

Baca Juga: Sekda Kota Bandung Ingatkan Hati-hati Penipuan Terkait Status Pegawai

"Kalau di Kota Bandung itu ada 30 kecamatan, berarti ada 90 pengawas di seluruh Kota Bandung," ujarnya.

Sedangkan untuk proses seleksinya akan peserta yang lolos adminstrasi, CAT, dan lainnya.

"Kita juga membuka ruang pada masyarakat untuk menginformasikan calon-calon yang terpilih. Silakan masyarakat untuk mengomentari calon-calon yang terpilih. Jadi ada aduan masyarakat," ungkapnya.

Jika ditemukan pelanggaran, warga bisa menginformasikan ke Bawaslu melalui email dan whatsapp.

Baca Juga: Youth Space Jadi Alternatif, Begini Ajakan Pemkot Bandung Atasi Vandalisme

"Bisa jadi kalau ada aduan dari masyarakat terkait calon ini dan terbukti, kemungkinan mereka tidak akan terpilih atau digugurkan," jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan maraknya pencatutan nama oleh parpol belakangan ini, Fereddy mengakui, hal tersebut juga terjadi di Kota Bandung. Terdapat empat kasus sepanjang ini.

"Sudah kita tindaklanjuti pengaduan dari masyarakat. Kita menindaklanjuti ke KPU untuk segera dihapus di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) di tingkat pusat," ucapnya.

Ia memprediksi, angka kasus ini akan terus naik. Semua aduan datang dari warga umum. Nama mereka terdaftar dalam partai tertentu, padahal tidak pernah mendaftar menjadi anggota partai.

"Apalagi sekarang sudah mau ada pembukaan PPPK (P3K), sehingga bagi yang ingin ikut seleksi berarti tidak boleh terlibat partai," tuturnya.

Selain merekomendasikan ke KPU, Bawaslu Kota Bandung juga melaporkan secara berjenjang ke Bawaslu Provinsi.

"Nanti proses pencatutan nama itu akan dilakukan di tingkat KPU pusat atau DPP Partai yang bersangkutan," tuturnya.

Upaya untuk menekan kasus ini, Bawaslu telah mengimbau lewat medsos dan berbagai media yang bisa dijangkau.

Pihaknya juga telah mengirimkan surat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, polisi, dan TNI untuk meminta agar seluruh anggotanya mengecek NIK masing-masing agar jangan sampai namanya tercatut.

"Cek kembali nama kita apakah tercantum dalam partai politik atau tidak," tuturnya.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini