TERASBANDUNG.COM - Musim penghujan mulai melanda Indonesia yang dikhawatirkan akan memicu bencana banjir.
Salah satu lokasi yang kerap terjadi banjir di Kota Bandung adalah wilayah Gedebage yang dianggap sebagai titik terendah.
Tak aneh jika Pemkot Bandung terus berupaya untuk meminimalisir banjir di Kawasan Gedebage yang salah satunya dengan mengaktifkan kembali sungai Cisaranten Lama.
Kepala Bidang Pengendalian Daya Rusak Air Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Dini Dianawati mengaku intens berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Balai Air Tanah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengaktifkan kembali sungai Cisaranten Lama pada tahun 2023 mendatang.
Baca Juga: Pemkot Bandung Tahun Ini Bagun Lagi Sumur Resapan Kedua di Terowongan Cibaduyut
"Untuk menyedot area Rancabolang, kita koordinasi dengan provinsi dan BBWS. Mau mengaktifkan Sungai Cisaranten Lama di tahun 2023," ujar Dini Dianawati seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
"Kita masih menunggu dari gebrakan pusat dengan BBWS untuk mengaktifkan Sungai Cisaranten Lama serta perbaikan drainase di jalan nasional seperti Jalan Soekarno Hatta," imbuhnya.
Ia menyatakan, Pemkot Bandung juga telah menyediakan beberapa rumah pompa untuk mencegah banjir di daerah Perumahan Bumi Adipura dan Rancabolang.
Selain itu, memperbaiki saluran drainase, dan intens melakukan pemeliharaan, pengerukan sampah di gorong-gorong, serta penambalan jalan.
Baca Juga: Solusi Atasi Bajir, Rumah Pompa Kopo Citarip Segera Dibangun Pakai Teknologi Sedot Lumpur
Ia menerangkan, banjir yang menggenang di kawasan Gedebage, Senin 3 Oktober 2022 lalu akibat intensitas hujan yang tinggi dan tumpukan sampah dari Pasar Gedebage.
"Akibatnya aliran air terhambat dan mengakibatkan banjir di sekitar kawasan Gedebage," ujarnya.
"Kita butuh parkir air selanjutnya di area Gedebage, lari ke retensi semua, retensi meluap ke jalan. Kemarin kita cek banjir surut dalam 3 jam," imbuhnya.
Selain itu, salah satu kendala yakni masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sejumlah sungai, ditambah dengan semakin mengecilnya badan sungai.
"Penanggulangan banjir ini memiliki beberapa kendala, terutama pada aspek perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Belum lagi ditambah penyerobotan lahan badan sungai yang diperkecil," kata dia.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama menanggulangi banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto