TERASBANDUNG.COM - Pemerintah akan membangun dua fly over dan underpass di Kota Bandung yang berlokasi di Buahbatu-Kiaracondong dan Nurtanio (Jalan Pajajaran-Jalan Garuda).
Sedangkan dua underpass yang bakal dibangun yaitu di depan Gedung Sate simpang Gasibu saat turun dari Pasupati dan di Cibiru arah Jalan Soekarno Hatta.
Hal ini diungkapkan Satker PJN III Jabar Kementerian PUPR, Dedy Hariadi yang mengungkapkan bahwa semua itu dibangun untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
"Rencana mau bikin dua fly over lagi, pertama di Buahbatu yang memangkas jalur Buahbatu dan Kiaracondong atau simpang samsat. Lalu, di Nurtanio untuk mengurai kemacetan dan membantu percepatan KCIC," katanya dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Baca Juga: Beroperasi 100 Persen, Fly Over Kopo Sukses Urai Kemacetan
Fly over Buahbatu akan dibangun sepanjang 2,4 km dengan struktur 1,4 km. Namun, saat ini masih menunggu pembebasan lahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Sedangkan untuk konstruksinya berada di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR.
Dalam waktu dekat fly over Nurtanio akan dibangun terlebih dahulu dari Jalan Pajajaran ke Garuda. Pengerjaan akan selesai pada quartal II tahun 2024 dengan estimasi pelaksanaan selama 14 bulan.
"Pendanaan Nurtanio, lahan dan kontruksi dari Kementerian PUPR. Anggaran pengadaan lahan Rp120 miliar. Sedangkan biaya konstruksi sebanyak Rp175 miliar," paparnya.
Panjang fly over ini akan mencapai 937 m dengan bentang konstruksi sepanjang 210 m.
Baca Juga: Sejarah Singkat Kota Bandung, Diprakarsai Bupati Bandung
Selain fly over, pembangunan dua underpass juga akan digarap yakni di depan Gedung Sate simpang Gasibu saat turun dari Pasupati. Lalu satu lagi di Cibiru arah Jalan Soekarno Hatta.
"Sudah ada desain dari Pemkot Bandung. Kita review kembali, sudah coba diusulkan tahun depan atau 2024. Masih tahap perencanaan dan kesiapan dari lahan," ungkapnya.
Menurutnya, estimasi konstruksi ini selesai dalam waktu 12 bulan. Namun, sampai saat ini anggarannya belum keluar.
"Mudah-mudahan anggaran lekas ada, sehingga bisa kita selesaikan tahun depan pembangunan ini," imbuhnya.
Dedy mengungkapkan, setelah resmi beroperasi pada 1 Oktober 2022, fly over Kopo berhasil mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di simpang Kopo dan Cibaduyut.
"Biasanya kalau lewat sana butuh waktu 15-20 menit, sekarang cukup 2 menit sudah sampai," ujar Dedy.
Namun, menurutnya perlu ada pembenahan di persimpangan Cibaduyut, jalur antara selatan ke utara.
"Kita akan pembenahan juga di jalur selatan ke utara. Siklus lalu lintasnya akan dikaji lagi oleh Dinas Perhubungan (Dishub)," pungkasnya.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto