Peraih medali emas cabang renang SEA Games 2021, Masniari Wolf. (Instagram @masiwolf)
TERASBANDUNG.COM - Saat menyabet medali emas cabang renang SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, Masniari Wolf baru berusia 16 tahun.
SEA Games 2021 di Hanoi ternyata menjadi penampilan debut Masniari Wolf berlaga di ajang internasional dan langsung menyabet medali emas untuk tim renang Indonesia.
Masniari Wolf meraih medali emas dengan waktu tercepat yakni 29,21 detik dengan nomor 50 meter gaya punggung putri.
Dara cantik, masih muda dan mengukir prestasi di ajang SEA Games 2021 membuat Masniari Wolf menjadi harapan bagi prestasi Indonesia di cabang olahraga renang untuk menembus persaingan ke Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade Los Angeles 2028.
Punya darah Indonesia menjadi alasan mengapa Masniari Wolf mau membela Merah Putih. Atlet renang mengaku memiliki banyak keluarga di Indonesia dan bangga bisa mengibarkan Merah Putih.
"Alasan aku gabung Indonesia karena mama aku dari Indonesia. Aku punya opsi memilih (membela) Jerman, tetapi aku pilih Indonesia karena banyak keluarga di sana. Aku bangga mewakili Indonesia," kata Masniari Wolf dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Masniari Wolf lahir dan besar di Jerman bahkan masih bersekolah dan berlatih renang di Jerman.
Tapi remaja berambut ikal bersedia ikut seleksi pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Jakarta dan kemudian terpilih memperkuat tim negeri asal ibunya, Indonesia, pada kejuaraan perdananya, SEA Games 2021.
Sejak kecil telah, dia telah memiliki cita-cita untuk mengukir prestasi pada cabang olahraga renang di tingkat internasional.
Segala usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh menghasilkan sesuatu yang manis. Pada tahun 2019 lalu dalam ajang Sueddeutsche Jahrgangsmeister, Masniari Wolf sukses menjadi juara pada nomor 50 meter dan 100 meter gaya punggung putri.
Prestasi Masniari Wolf dalam SEA Games 2021 memiliki daya tarik tersendiri, pasalnya Masnari Wolf berhasil menyumbangkan medali emas cabang renang untuk Indonesia setelah menanti selama 11 tahun.**
Penulis: Dadi Mulyanto | Editor: Teguh Nurtanto
