Makan Petai Bisa Tingkatkan Risiko Asam Urat Tapi Ada Manfaatnya, Ini Penjelasan Menurut Medis

Makan Petai Bisa Tingkatkan Risiko Asam Urat Tapi Ada Manfaatnya, Ini   Penjelasan Menurut Medis Petai walau bau namun ada manfaatnya untuk kesehatan. (net)

TERASBANDUNG.COM - Petai adalah biji-bijian berbentuk pipih dan berwarna hijau yang sering disandingkan dengan sambal dalam hidangan Nusantara.

Petai memiliki aroma yang khas, walau beberapa orang tidak menyukainya, petai atau Parkia speciosa ini mengandung banyak nutrisi untuk kesehatan.

Namun, meski punya banyak manfaat, mengonsumsi petai tidak boleh berlebihan. Beberapa kandungan di dalamnya justru berpotensi menyebabkan penyakit asam urat bila dikonsumsi berlebihan.

Sebenarnya, makanan apapun yang diklaim sehat bisa membawa dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan, termasuk petai. Salah satu dampak buruk mengonsumsi biji-bijian ini berlebihan, yaitu meningkatkan risiko penyakit asam urat.

Baca Juga: Inilah 5 Makanan yang Dapat Merusak Gigi dan Gusi dengan Cepat, Segera Hindari!

Petai mengandung zat purin, yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh. Bila kadar asam urat terlalu tinggi, gejala asam urat seperti nyeri sendi bisa terjadi.

Maka jika kamu atau orang terdekat ada yang memiliki riwayat penyakit asam urat dan nyeri sendi, sebaiknya jangan konsumsi biji-bijian ini berlebihan.

Bahkan studi pada 2014 yang dipublikasikan di International Medical Case Report Journal mengungkapkan, kandungan asam jengkolat pada petai dapat menyebabkan ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih) tersumbat.

Mengonsumsi petai berlebihan dapat meningkatkan risiko kambuhnya asam urat, dan mungkin tidak baik untuk orang yang memiliki kondisi medis tertentu. Namun, bisa dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, biji-bijian ini punya manfaat yang cukup banyak untuk kesehatan.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Kebanyakan Makan Jengkol

Dilansir dari halodoc, berikut manfaat petai untuk kesehatan.

1. Baik untuk Ginjal

Menurut studi yang dipublikasikan di Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, petai merupakan tanaman yang tinggi kandungan antioksidan, terutama quercetin dan fenolik. Keduanya diyakini memiliki sifat antihipertensi, analgesik, antimikroba, dan antiperadangan, sehingga diklaim mampu mengatasi gangguan ginjal akibat infeksi.

Selain itu, biji-bijian ini juga mengandung antioksidan flavonoid dan asam tiazolidin-4-karboksilat. Keduanya berfungsi membantu melawan radikal bebas yang mampu melemahkan fungsi ginjal dan beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan kanker. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat biji-bijian ini bagi ginjal.

2. Memberi Efek Menenangkan

Kandungan triptofan (sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin) dan vitamin B dalam biji-bijian ini dapat membuat seseorang merasa rileks dan suasana hati meningkat.

3. Mengatasi Anemia

Petai mengandung zat besi, mineral yang berperan penting dalam produksi sel darah merah dalam tubuh. Nutrisi inilah yang membuat biji-bijian hijau ini dapat membantu mengatasi anemia. Namun, bukan berarti anemia bisa sembuh dengan makan biji-bijian ini banyak-banyak, lho.

4. Mengurangi Risiko Stroke dan Penyakit Jantung

Jika dikonsumsi secara rutin, biji-bijian ini juga dipercaya dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung, karena kandungan kaliumnya mampu mengontrol tekanan darah.

5. Meredakan Mual

Petai memiliki efek antasida alami di dalam tubuh, dapat memberikan efek lega dan meredakan mual.

6. Menyehatkan Mata

Meski mungkin tidak kamu sangka, petai membantu memelihara kesehatan mata. Hal ini karena biji-bijian ini mengandung vitamin A yang cukup tinggi.

Itulah sedikit pembahasan mengenai petai yang dapat meningkatkan risiko asam urat bila dikonsumsi berlebihan, serta manfaat yang bisa didapatkan bila dikonsumsi wajar.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini