Sampah di TPS Mulai Menumpuk Akibat Kendala di TPA Sarimukti, Ini Strategi DLH Kota Bandung Menanggulanginya

Sampah di TPS Mulai Menumpuk Akibat Kendala di TPA Sarimukti, Ini Strategi DLH Kota Bandung Menanggulanginya Ilustrasi penumpukan sampah di TPS Kota Bandung. (Pemkot Bandung)

TERASBANDUNG.COM - Beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung mulai terjadi penumupakan sampah.

Penumpukan sampah di TPS terjadi akibat kendala pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung terus melakukan berbagai upaya menangani dan mengantisipasi penumpukan sampah itu.

"Kendalanya ada di TPA. Alat berat mengalami kerusakan dan jalannya licin. Ditambah manuver pembuangan sempit mengakibatkan proses pembuangannya menjadi lama. Ini mengakibatkan adanya antrean panjang dan terjadi keterlambatan," ujar Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Baca Juga: Kota Bandung Larang Penjualan Jajanan Ciki Ngebul, Ini Alasannya

Dudy mengatakan, saat ini pihaknya secara bertahap tetap mengangkut sampah di TPS, terutama yang terjadi kelebihan kapasitas.

"Nanti dilihat sudah sampai sejauh mana penumpukan di TPS kalau sudah sangat overload itu yang menjadi prioritas utama kami," katanya.

Selain itu, Dudy mengaku, fokus mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di jalan protokol di Kota Bandung.

"Prioritas kami agar sampah sampah tidak ada di jalan protokol. Kedua, sampah yang ada di TPS secara bertahap kita upayakan angkut ke TPA Sarimukti," katanya.

Baca Juga: Bandung Caang Baranang, Dishub Targetkan Pembangunan 3.059 PJU dan 475 PJL

Saat ini, terdapat 135 TPS yang ada bangunan dan 15 berupa transfer depo dengan volume sampah harian Kota Bandung 1.200 ton per hari.

"Saat ini hanya bisa 900-1.000 ton per hari," katanya.

Mengingat volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti terus meningkat, ia mengaku terus mendorong segera dioperasikannya TPS Legok Nangka.

"Kita berharap bisa dioperasikan secepat mungkin. Kita menunggu dari provinsi (Jawa Barat)," ungkapnya.

Untuk itu, Dudy juga mengimbau kepada masyarakat untuk sementara tidak membuang sampah ke TPS. Selain itu, juga dapat mengurangi dan mengolah sampah dalam skala rumah.

"Masyarakat dapat memilah sampah yang akan dibuang ke TPS. Ada organik dan anorganik. Sampah organik bisa dibuang ke Loseda (Lobang Sesa Dapur)," katanya.

"Sedangkan anorganik bisa menghubungi bank sampah unit terdekat untuk bisa ditabung di sana. Mudah-mudahan bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPS," imbuhnya.

Ia berharap, pengangkutan sampah dapat berjalan normal kembali dalam waktu dekat.

"Insyaallah kalau alat beratnya berfungsi kembali bisa secepatnya kembali normal, hanya butuh waktu," pungkasnya.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini