TERASBANDUNG.COM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyayangkan atas putusan yang dikeluarkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap I Putu Gede Juni Antara.
Menurut Bojan Hodak, sanksi yang diterima I Putu Gede terlalu berlebihan.
Dalam putusan yang ditandatangani oleh ketu Komdis PSSI tanggal 11 Agustus 2023, I Putu Gede mendapat sanksi berupa larangan bertanding sebanyak 4 kali dan denda sebesar Rp. 75 juta.
Bojan mengatakan, tak ada gestur I Putu Gede yang menciderai pihak manapun. Baginya hukuman tersebut terkesan sadis, pasalnya I Putu Gede tak terlibat dalam kontak fisik, baik itu berkelahi atau menciderai fisik pihak manapun.
Baca Juga : Prediksi Starting XI Persib versus PS Barito Putera Tanpa Ciro Alves dan Mack Klok
"Empat pertandingan jika dia meninju, bergulat maupun berkelahi (itu wajar) tapi saya tidak melihat apapun terjadi," kata pria asal Kroasia itu dalam sesi jumpa pers.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, video I Putu Gede yang mengacungkan jari tengah ke penonton sempat viral di jagat maya.
Bahkan tak hanya Putu, Ciro Alves dan Marc Klok juga menunjukan reaksi berlebih ketika diprovokasi penonton.
Tiga pemain Persib, itu mendapatkan sanksi larangan bertanding atas pelnggaran Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 yang dilakukannya di Stadion Manahan.
Sanksi terhadap ketiga pemain Persib tersebut diberikan berdasarkan hasil Sidang Komdis PSSI pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Dalam salinan putusan Komdis PSSI yang diterima Persib tersebut, I Putu Gede yang mendapatkan kartu merah karena akumulasi dua kartu kuning pada pertandingan kontra Persis mendapatkan hukuman tambahan larangan bermain sebanyak 4 pertandingan dan denda sebesar Rp75 juta.
Baca Juga : Pemkot Bandung Targetkan Penertiban Kabel Melintang Tuntas Oktober
Kemudian, Marc Klok dan Ciro Alves sama-sama mendapat hukuman larangan bermain dalam dua pertandingan dan dengan denda sebesar Rp75 juta, karena dinilai telah melakukan provokasi terhadap penonton.
Kata Bojan, reaksi anak asuhnya muncul bukan tanpa sebab. Baginya itu merupakan hal spontan ketika mendapat intimidasi dari pihak lain.
"Ada teriakan yang membuat pemain emosi, sepakbola kerap menyebabkan emosi dan itu normal." kata Bojan Hodak.
Menurutnya, Komdis PSSI terlalu berlebihan dalam memberi hukuman kepada ketiga pemainnya. Baginya kompetisi ini bukan seperti permainan di playstation yang bisa dengan mudah mengganti tiga pemain dengan cepat.
"Seperti bermain playstation, tiga pemain masuk dan tiga pemain keluar. Dan saya tidak melihat adanya pemain lain yang terkena sanksi seperti ini, dua laga tidak boleh bermain," tambahnya.
Baca Juga : Telkomsel Hadirkan Program Apresiasi Pelanggan Setia lewat Telkomsel Prestige
Baginya, hukuman ini tergolong berat jika dikomparasikan dengan pelanggaran yang diterima. Padahal pelanggaran tersebut tak menciderai fisik salah satu pihak.
"Jika mereka berkelahi atau jika mereka membunuh seseorang (layak dihukum). Kalau ada hukuman berupa denda dan itu oke, tapi jika larangan bermain itu tidak seharusnya terjadi." tutupnya.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto