TERASBANDUNG.COM - Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguannya bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada pembuluh darah jantung, katup jantung, atau otot jantung.
Penyakit jantung kini tak hanya diderita kalangan orang lanjut usia. Orang yang usianya masih muda juga bisa terkena penyakit ini.
Melansir Cleveland Clinic, selama beberapa dekade terakhir penyakit jantung kebanyakan diidap pria berusia di atas 50 tahun dan wanita di atas usia 65 tahun.
Namun, sekarang banyak orang yang usianya relatif muda atau sekitar 20 sampai 40 tahun terkena penyakit jantung.
Karena itu, ada beberapa mitos terkait penyakit jantung, berikut ini mitosnya dan faktanya, seperti disadur dari laman P2PTM Kemkes RI.
Baca Juga : 6 Tempat Wisata Perkebunan Teh Terbaik di Indonesia, Jawa Barat Nomor Satu
Mitos : Lumrah, ‘kan, orang berusia lanjut punya tekanan darah tinggi?
Fakta : Tekanan darah memang meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi itu artinya risiko gangguan jantung pun meningkat. Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah dan mengganggu fungsi sirkulasinya.
Memaksa jantung bekerja lebih keras. Ini memicu kerusakan lanjutan dan membuat Anda semakin berisiko mengalami stroke atau serangan jantung.
Mitos : Wanita tak perlu khawatir karena pria yang lebih sering terkena serangan jantung
Fakta : Pada usia yang lebih muda, angka serangan jantung pada wanita memang di bawah angka kejadian pada pria. Meski demikian, telah ditetapkan bahwa gangguan jantung bukan lah masalah pria saja.
Apalagi seiring bertambahnya usia dan saat memasuki usia menopause. Risiko serangan jantung pada wanita sama besarnya dengan pria. Artinya, ini adalah alasan bagi wanita untuk tetap berpola hidup sehat.
Mitos : Saya masih muda, saya tak perlu khawatir terkena serangan jantung.
Fakta : Cara Anda menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya.
Baca Juga : 7 Adab Membawa Anak Kecil ke Masjid, Para Orang Tua Harus Paham
Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila Anda kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, Anda berisiko mengalami gangguan jantung, berapa pun usia Anda.
Mitos : Keluarga saya punya riwayat penyakit jantung, jadi saya juga pasti akan mengalaminya.
Fakta : faktor genetik memang meningkatkan risiko. Tapi bukan berarti Anda ditakdirkan untuk sakit. Karena itulah langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat menjadi sangat dibutuhkan.
Mitos : Dada saya sering sakit. Itu kah tanda-tanda gangguan jantung?
Fakta : Ya, nyeri di dada memang gejala dari gangguan jantung. Tetapi mereka yang mengalami serangan jantung juga mendapatkan gejala yang berbeda-beda.
Seperti berkeringat berlebihan, nyeri di kedua lengan, leher, atau dagu, bahkan perasaan kepala seperti melayang atau gejala sulit tidur. Cek segera ke dokter bila Anda mengalami gejala tersebut.
Mitos : Makanan rendah lemak adalah pilihan terbaik mencegah gangguan jantung
Fakta : Betul sekali. Pola makan rendah lemak dan kolesterol merupakan langkah cerdas mencegah gangguan jantung.
Tetapi Anda juga harus mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein baik untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan jantung.
Mencegah sudah baik tetapi menjadi proaktif akan bermanfaat lebih besar.
Baca Juga : Gelaran Pasar Kreatif 2023 Usai, Omzet Tembus Rp9,3 Miliar
Mitos : Stress buruk untuk jantung Anda
Fakta : Berdasarkan studi, tipe kepribadian tertentu yang mudah tegang, selalu tergesa-gesa, dan sulit relaks memang cenderung lebih berisiko mengalami gangguan jantung.
Tapi ‘banyak pekerjaan’ dan ‘stres’ tak selalu berakibat buruk pada jantung. Bila dikelola dan dinikmati dengan baik, hal-hal tersebut membantu perkembangan mental dan emosional Anda.
Cara Anda bereaksi lah yang membuat jantung tertekan. Depresi, terisolasi, kurang bersosialisasi biasanya yang akan berakibat negatif pada kondisi jantung.
Mitos : Orang kurus tak berisiko mengalami gangguan jantung
Fakta : Bahkan orang dengan berat badan normal atau kurus, memiliki risiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan.
Karena itu, pengecekan rutin diperlukan. Dan pola hidup sehat harus tetap dijalankan.
Mitos : Saya sudah minum obat penurun kolesterol. Jadi aman makan apa saja.
Fakta : kolesterol dalam darah berasal dari dua sumber. Dari hati (liver) dan dari makanan yang Anda santap. Jenis obat statin mengurangi kadar kolesterol yang dibuat oleh hati.
Ini membuat kadar kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah berkurang. Bila Anda tetap mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, obat tak lagi efektif mencegah kenaikan kadar kolesterol Anda.
Jadi, tetap minum obat dan batasi asupan makanan tinggi lemak.
Mitos : Angioplasty, pemasangan stent atau tindakan bypass akan membereskan jantung Anda.
Baca Juga : Program Inovatif Desa Digital Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Fakta : bedah macam ini memang sangat bermanfaat mengurangi nyeri di dada dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tetapi, langkah ini tidak serta merta menyembuhkan masalah utama, yaitu penyumbatan pembuluh darah.
Tanpa mengkoreksi sumber masalah yang berkaitan dengan hal tersebut - seperti jalani diet seimbang, latihan teratur, dan menjaga tekanan darah - pembuluh darah akan kembali tersumbat oleh plak.
Yang memungkinkan masalah jantung dan risiko stroke bisa berulang.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto