TERASBANDUNG.COM - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meminta seluruh jajaran kewilayahan, aparat keamanan, dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi.
“Perubahan iklim tidak bisa kita anggap enteng. Saat ini kita memasuki kemarau basah yang rentan menimbulkan bencana seperti tanah longsor, pohon tumbang, dan rumah rubuh. Hampir setiap hari kita menerima laporan rumah ambruk di Kota Bandung,” ujar Farhan, dalam keterangan persnya, Senin (2/6/2025).
Farhan menegaskan, keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi ini. Dia meminta seluruh camat dan lurah aktif melakukan deteksi dini di wilayahnya masing-masing dan segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat jika ditemukan potensi bahaya.
“Lakukan pencegahan dan antisipasi dini. Jangan tunggu kejadian baru kita bergerak. Keselamatan warga adalah hal paling penting yang harus dijaga,” tegasnya.
Baca Juga : Mulai Hari Ini Kota Bandung Resmi Berlakukan Jam Malam bagi Pelajar
Sebagai bentuk respons cepat, Pemerintah Kota Bandung telah menjalin kemitraan dengan berbagai pemerintah pusat, BUMN, BUMD dan berbagai stakeholder lainnya untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana.
“Alhamdulillah, beberapa perusahaan sudah menyatakan komitmennya untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako, uang pengganti kontrakan, hingga renovasi rumah yang rusak,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, Pemkot bersama mitra tersebut menargetkan renovasi terhadap 1.020 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi sepanjang tahun 2025 hingga 2026.
“Kita sudah punya kekuatan tambahan untuk menangani persoalan ini. Jadi warga tidak perlu khawatir, pemerintah hadir dan bertanggung jawab,” kata Farhan.
Ia juga meminta agar proses pendataan rumah yang rusak dilakukan secara cepat dan tepat agar bantuan bisa segera disalurkan.
"Data harus valid, jangan sampai ada yang tertinggal. Kita ingin semua yang terdampak mendapat penanganan yang adil dan manusiawi," tambahnya.
Untuk memperkuat penanganan, Farhan juga menginstruksikan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung bekerja sama intensif dalam proses verifikasi dan penyaluran bantuan kepada warga.
"Kita harus bekerja cepat, terukur, dan menyeluruh. Jangan sampai ada korban jiwa karena kelalaian," ungkapnya. ***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar