Okupansi Hotel di Bandung Tertinggi di Jawa Barat, PHRI Ungkap Tantangannya

Okupansi Hotel di Bandung Tertinggi di Jawa Barat, PHRI Ungkap Tantangannya Podcast perdana PHRI bertajuk “Bersatu Memajukan Pariwisata Kota Bandung” di Arion Suites Hotel Bandung, Rabu (17/9/2025). (Foto: Humas Kota Bandung)

TERASBANDUNG.COM - Bandung kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi favorit wisatawan. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Bandung mencapai rata-rata 50 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Barat yang hanya 41 persen.

Ketua BPD PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi, menyebutkan bahwa hotel bintang 4–5 di pusat Kota Bandung bahkan mampu menembus 60–65 persen okupansi. Meski begitu, hotel-hotel di kawasan pinggiran hanya mencatat angka 30–40 persen.

“Bandung lebih tinggi karena banyak kegiatan yang terus digelar, mulai dari event hiburan, pameran, hingga agenda pemerintahan,” jelas Dodi dalam podcast perdana PHRI bertajuk “Bersatu Memajukan Pariwisata Kota Bandung” di Arion Suites Hotel Bandung, Rabu (17/9/2025).

Tantangan Revenue Hotel Bandung

Walau tingkat hunian membaik, Dodi mengungkapkan bahwa revenue hotel di Bandung belum sepenuhnya pulih. Salah satu penyebabnya adalah sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang belum kembali berjalan maksimal pasca-pandemi.

“Okupansi memang stabil, tapi pendapatan hotel masih menurun. Sektor MICE masih jadi PR, meskipun hotel bintang dua dan tiga mulai bergerak dengan dukungan pemerintah kota,” katanya.

Dukungan Event Jadi Kunci

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, Arief Bonafianto, menambahkan bahwa kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah menjadi faktor utama dalam menjaga gairah pariwisata.

“Kami sering memberi promo dan diskon khusus pada event agar lebih menarik wisatawan. Ini langkah sederhana untuk membantu perputaran ekonomi. Namun tentu saja diperlukan kebijakan dan regulasi yang lebih berpihak,” ujar Arief.

Ia menekankan pentingnya dukungan anggaran dan regulasi yang lebih fleksibel, termasuk penyesuaian kewajiban PP1 serta tambahan dana untuk penyelenggaraan acara pariwisata.

“Event-event besar terbukti mendatangkan wisatawan, tetapi tanpa dukungan anggaran, promosi pariwisata tidak bisa maksimal,” tambahnya.

Meski begitu, Arief mengapresiasi langkah Pemkot Bandung yang dinilai aktif dalam menciptakan berbagai kegiatan.

“PHRI siap mendukung penuh. Selama ada event, okupansi hotel akan tetap terdorong naik,” tegasnya. ***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar

Berita Terkini