Ahli Gizi: Makanan Hangat Bantu Tubuh Beradaptasi dengan Cuaca Dingin

Ahli Gizi: Makanan Hangat Bantu Tubuh Beradaptasi dengan Cuaca Dingin Makanan Hangat Bantu Tubuh Beradaptasi dengan Cuaca Dingin. ((Foto: d.pngtree.com)

TERASBANDUNG.COM - Suasana dingin dan hujan di malam hari ternyata membawa berkah bagi para pedagang kuliner di Kota Bandung.

Saat hujan turun, permintaan terhadap makanan berkuah dan hangat meningkat tajam di berbagai sudut kota.

Kuahnya yang disantap selagi hangat bisa membantu menghangatkan tubuh secara alami dari dalam.

Baca Juga : Bandung Deklarasikan Zero Bullying, Perkuat Perlindungan Anak di Sekolah

Pada cuaca dingin sensasi hangat tersebut tentu menjadi momen yang selalu dinantikan untuk membuat tubuh lebih nyaman dan santai.

Menurut Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), keinginan masyarakat untuk menyantap makanan hangat saat hujan merupakan hal yang wajar secara fisiologis.

“Ketika suhu udara turun, tubuh secara otomatis mencari asupan yang bisa memberikan rasa hangat. Makanan berkuah, berkaldu, atau yang disajikan panas membantu tubuh menyesuaikan diri dengan cuaca dingin,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan gizi seimbang dalam memilih makanan.

“Hindari terlalu banyak konsumsi gorengan atau makanan berlemak meskipun menggoda saat hujan,” tambahnya.

Baca Juga : Pemkot Bandung Perkuat Mitigasi Dini Hadapi Risiko Pergeseran Tanah dan Rumah Roboh

Di tengah hujan yang kerap turun di Bandung pada siang hingga malam hari, wajar jika banyak warga mencari kehangatan lewat semangkuk bakso, sepiring mie, atau segelas kopi panas.

Selain mengusir dingin, makanan-makanan itu seolah menjadi cara sederhana menikmati romantisnya Bandung saat basah kuyup oleh rintik hujan.

4. Nasi Goreng Special. Bagi yang ingin menu berat, nasi goreng dengan telur dan ayam suwir bisa jadi pilihan. Aromanya yang khas bikin perut keroncongan seketika.

5. Jagung Bakar dan Pisang Goreng. Cocok sebagai camilan saat hujan rintik. Apalagi jika disajikan dengan kopi atau teh panas.

Pakar gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menjelaskan bahwa keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan hangat merupakan respon alami tubuh.

Baca Juga : Kinerja Birokrasi Bandung Meningkat, Indeks Kepuasan Warga Capai 89,09

"Ketika suhu udara turun, tubuh secara otomatis mencari asupan yang dapat memberikan rasa hangat. Tubuh mencari kehangatan dari makanan, itulah kenapa makanan berkuah dan hangat jadi primadona," jelasnya.***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini