Di tengah perayaan Natal, petugas kebersihan, kesehatan, dan perhubungan tetap bekerja menjaga Kota Bandung agar aman, tertib, dan bersih sebagai wujud pelayanan publik. (Bandung.go.id)
TERASBANDUNG.COM - Bagi banyak orang, Hari Natal identik dengan kebersamaan dan kehangatan keluarga.
Namun di Kota Bandung, sebagian warga justru menjalani 25 Desember sebagai hari penuh tanggung jawab.
Di balik suasana damai perayaan Natal, ada para petugas yang memastikan kota tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sejak pagi hari, aparat pengamanan dan petugas layanan publik sudah menempati pos masing-masing.
Baca Juga : Angkot Bandung Terancam Libur Saat Tahun Baru? Ini Penjelasan Pemkot
Mereka tersebar di berbagai sudut kota, mengawal ibadah Natal agar berlangsung aman, tertib, dan nyaman, sembari memastikan roda pelayanan publik tidak berhenti.
Menjaga Kota, Menunda Kebersamaan
Di kawasan pusat kota, Asep, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup, mulai bekerja saat sebagian warga bersiap menuju gereja. Dengan sapu dan peralatan sederhana, ia membersihkan trotoar yang perlahan ramai oleh aktivitas masyarakat.
“Kumpul keluarga bisa nanti. Yang penting tugas terlaksana dan Kota Bandung bersih,” ujarnya singkat.
Baca Juga : UMK Bandung 2026 Diusulkan Naik 5,68 Persen, Gaji Minimum Diprediksi Capai Rp4,7 Juta
Bagi Asep dan rekan-rekannya, hari besar keagamaan bukan alasan untuk mengendurkan tanggung jawab. Justru pada momen seperti inilah kehadiran mereka sangat dibutuhkan.
Sampah harus tetap diangkut, ruang publik harus tetap bersih, agar perayaan dapat berlangsung dengan tertib dan nyaman.
Pengabdian dalam Senyap
Tak hanya petugas kebersihan, tenaga kesehatan pun berjaga tanpa banyak sorotan. Di pos kesehatan dan rumah sakit, layanan medis tetap beroperasi selama 24 jam.
Ambulans disiagakan, ruang gawat darurat tetap terbuka, dan jadwal jaga disusun tanpa mengenal hari libur. Natal tidak menghentikan kebutuhan warga akan layanan kesehatan.
Di sekitar gereja-gereja, petugas Dinas Perhubungan terlihat mengatur arus lalu lintas. Dengan rompi reflektif dan peluit, mereka memastikan kendaraan mengalir lancar saat jemaat datang dan pulang.
Koordinasi intensif dengan kepolisian dilakukan sejak pagi demi meminimalkan gangguan lalu lintas.
Baca Juga : Ridwan Kamil Minta Maaf kepada Atalia Praratya Lewat Instagram, Akui Kekhilafan
Tak ada perayaan khusus bagi mereka yang bertugas. Tidak ada lilin Natal atau nyanyian bersama.
Namun dalam kesederhanaan itu, peran mereka justru menjadi bagian penting dari perayaan itu sendiri.
Di balik ibadah yang berlangsung khusyuk dan jalanan yang tertib, tersimpan kerja panjang yang kerap luput dari perhatian. Ada waktu bersama keluarga yang ditunda dan tanggung jawab yang dijalani tanpa keluhan.
Pemerintah Kota Bandung menegaskan bahwa kehadiran para petugas ini merupakan wujud komitmen pelayanan publik, bahkan di hari besar keagamaan.
Natal di Bandung hari itu tidak hanya terasa di dalam gereja. Ia hidup di jalanan yang bersih, lalu lintas yang teratur, dan pos-pos pelayanan yang tetap siaga. Sebuah perayaan yang menjelma dalam bentuk pengabdian.***
Penulis: Ely Kurniawati | Editor: Dadi Mulyanto