Ilustrasi sakit jantung/pixabay.
RAGAM NUSANTARA: Tak peduli pria dan wanita dengan berbagai usia sebenarnya bisa mendapatkan serangan jantung.
Saat ini serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia yang merenggut jiwa manusia.
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang biasanya terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke jantung.
Biasanya gejalanya berupa rasa sesak atau nyeri di dada, leher, punggung, atau lengan, serta kelelahan, limbung, detak jantung abnormal, dan kecemasan.
Dari sebuah studi baru menunjukan bahwa pria lebih besar kemungkinannya untuk selamat dari keadaan syok kardiogenik atau serangan jantung dibanding perempuan.
Diperkirakan 10 persen pasien dengan serangan jantung juga mengalami syok kardiogenik. Hanya setengah dari pasien yang mengalami syok kardiogenik akan bertahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengobatan dan kelangsungan hidup antara wanita dan pria dengan serangan jantung dan syok kardiogenik.
Temuan penelitian dipresentasikan pada ESC Acute CardioVascular Care 2022, sebuah kongres ilmiah dari European Society of Cardiology (ESC).
Penulis studi, Dr Sarah Holle, dari Copenhagen University Hospital mengatakan, wanita dan pria yang menjadi subjek penelitian memiliki karakter klinis yang serupa ketika mereka mengalami syok kardiogenik setelah serangan jantung.
"Ini adalah studi retrospektif sehingga sulit untuk mengetahui mengapa dokter membuat keputusan pengobatan tertentu, ujar Dr Sarah Holle seperti dilansir dari laman Times Now News.
"Tetapi temuan ini bisa menjadi perhatian professional medis dalam mengembangkan manajemen pengobatan yang terbaik untuk wanita yang mengalami serangan jantung," sambungnya.
Penelitian ini melibatkan semua orang dewasa yang dirawat antara tahun 2010 dan 2017 di dua pusat layanan kesehatan yang menyediakan perawatan syok kardiogenik untuk dua pertiga populasi Denmark.
Data karakteristik pasien, pengobatan dan mortalitas selama 30 hari diambil dari rekam medis. Data kematian jangka panjang diperoleh dari Daftar Pasien Nasional Denmark.
Sebanyak 1.716 pasien serangan jantung dengan syok kardiogenik terdaftar dalam penelitian ini, di mana 438 (26 persen) adalah wanita.**