Dokumentasi: Petugas observatorium di MAN 1 Surakarta untuk menentukan awal Ramadan 1443 H/ @Kemenag.
TERASBANDUNG.COM - Perbedaan waktu awal dan akhir Ramadhan terjadi karena perbedaan cara penentuan kalender Hijriyah yang digunakan oleh masing-masing negara atau wilayah.
Kalender Hijriyah didasarkan pada peredaran bulan, sehingga awal dan akhir bulan Ramadhan tergantung pada observasi bulan sabit atau perhitungan astronomi.
Beberapa negara atau wilayah menggunakan metode observasi langsung bulan sabit untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan.
Baca Juga : Penelitian Ungkap Sederet Manfaat Puasa, Bisa Kurangi Depresi
Sementara yang lain menggunakan perhitungan astronomi berdasarkan kalkulasi matematika yang rumit.
Karena itu, ada kemungkinan perbedaan waktu antara negara atau wilayah yang satu dengan yang lain.
Selain itu, perbedaan waktu awal dan akhir Ramadhan juga bisa disebabkan oleh perbedaan garis bujur, sehingga terdapat perbedaan waktu matahari terbit dan matahari terbenam antara wilayah tersebut.
Hal ini juga dapat mempengaruhi waktu awal dan akhir Ramadhan di wilayah tersebut.
Baca Juga : Sejarah Puasa Ramadhan dan Perkembangannya dalam Islam
Namun, perbedaan waktu awal dan akhir Ramadhan ini tidak mengurangi makna dan pentingnya ibadah puasa Ramadhan.
Sebaliknya, puasa Ramadhan tetap menjadi ibadah yang dijalankan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan menjadi sarana untuk memperbaiki diri.
Wallahu a’lam bish-shawab.***