RAGAM NUSANTARA - Video viral memperlihatkan seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru. Video berdurasi 30 detik itu dikecam warganet.
Dalam video itu memperlihatkan seorang pria mengenakan tutup kepala dan rompi berdiri lalu mendekat ke sebuah sesajen yang diletakkan di atas tanah.
Terlihat ada dua sesajen, yakni buah dan nasi yang masing-masing berada di wadahnya. Sambil menunjuk ke sesajen pria itu berkata.
"Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar," ucap pria tersebut.
Sedetik kemudian, tangan pria itu bergerak membuang sesajen buah dan menendang sesajen nasi. Kebetulan letak sesajen itu berada di atas permukaan tanah yang lebih tinggi sehingga kedua sesajen itu langsung jatuh.
Setelah itu, kamera pun menyorot lingkungan sekitar dan seorang laki-laki menggunakan baju abu-abu berompi hitam yang diduga sebagai orang yang menendang sesajen tadi.
Lalu, sang perekam pergi ke tempat lain. Kali ini, di atas sebuah batu yang diduga sebuah prasasti terlihat sebuah sajen lain beralaskan anyaman dari dedaunan.
Lagi-lagi sajen itu dibuang dari atas batu dan dijatuhkan ke tanah berserakan begitu saja. Pelaku pembuangan kali ini, diduga dilakukan oleh sang perekam video itu sendiri.
Video tersebut telah tersebar luas di media sosial. Sebuah akun di jejaring media sosial Twitter @Setiawan3833 pada Sabtu 08 Januari 2022 membagikan ulang video itu dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Menurut keterangan dalam postingan itu, sajen tersebut diletakkan oleh masyarakat Sumbersari Lumajang usai mengadakan sebuah acara sedekah desa dan ruwatan. Masyarakat memohon keselamatan dari bencana.
"Masyarakat Sumbersari, Lumajang habis mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencana tapi diperlakukan seperti ini," tulisnya.
Video tersebut langsung menjadi sorotan warganet hingga beragam mengecam keras kepada para pelaku yang diduga tidak memiliki toleransi pada adat istiadat masyarakat setempat.
Lihat video dan komentar warganet di bawah ini
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto