TERASBANDUNG.COM - Gedung Kolaborasi Wakaf "One Pesantren One CEO" resmi dibangun di lahan Wakaf Yayasan Saif Ar-Rahman di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Selain Yayasan Saif Ar-Rahman, Gelora Energi Wakaf (GEW) dan Politeknik Bisnis Digital 'Praktisi' ikut dalam kolaborasi ini.
Ketua Pelaksana Pembangunan yang juga Pendiri Yayasan Saif Ar-Rahman, Cholida Hanum mengungkapkan, gedung Kolaborasi Wakaf dibangun demi mewujudkan visi tiga lembaga yang ingin mengimplementasikan wakaf produktif.
"Sebagaimana arti harfiahnya, produktif berarti bersifat mendatangkan hasil, manfaat dan menguntungkan," ungkap Cholida usai peletakkan batu pertama, Rabu 24 Agustus 2022.
Cholida menjelaskan, untuk menuju wakaf yang produktif setidaknya ada tiga syarat, diantaranya nazhir atau pengelola wakaf memiliki jiwa entrepreneur.
Karena menurutnya, tanpa semangat entrepreneur nazhir akan terbebani oleh wakaf yang dikelolanya.
"Dan yang pasti adanya transparasi pengelolaan wakaf," imbuhnya.
Cholida memaparkan, di atas lahan wakaf seluas 614 meter persegi tersebut rencananya akan dibangun gedung tiga lantai yang dapat menampung 20-40 siswa untuk mengikuti pengajaran pendidikan tinggi vokasi terapan dengan konsep kurikulum pesantren berbasis digital dan bisnis.
Di samping tempat belajar dan asrama santri, tempat tersebut juga akan dilengkapi dengan ruang untuk Taman Kanak-kanak, studio, dan ruang olahraga. Biaya pembangunan gedung ini diperkirakan sekitar Rp 10 miliar.
Ketua Pembina Yayasan Saif Ar-Rahman Marzuki Usman berharap, Gedung Kolaborasi Wakaf bisa berdiri di seluruh kabupaten dan kota dalam beberapa tahun kedepan.
Mantan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Kabinet Reformasi Pembangunan) serta Menteri Kehutanan dan Perkebunan (Kabinet Persatuan Nasional) ini meminta para penggagas Kolaborasi Wakaf untuk memiliki impian yang besar.
BACA JUGA: Cara Urus Sendiri STNK Rusak atau Hilang Beserta Biayanya
"Kata Bung Karno kita harus bermimpi setinggi langit. Jika ada niat lalu berdoa, insya Allah akan Allah bantu," jelasnya.
Direktur Politeknik Bisnis Digital "Praktisi" Munir Ali menjelaskan, kolaborasi wakaf dan program pendidikan manajemen bisnis digital dan entrepreneur yang dijalankan akan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai teknologi digital dan mempunyai jiwa kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
“Para santri tidak hanya akan diajarkan pendidikan berbasis digital tapi juga akan belajar tentang pengembangan skill dan membangun jiwa kewirausahaan,” kata Munir. ***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto