Jadi Tema Hari Batik Nasional, Batik Raksasa Bercorak Khas Kota Bandung Dipamerkan

Jadi Tema Hari Batik Nasional, Batik Raksasa Bercorak Khas Kota Bandung Dipamerkan

TERASBANDUNG.COM - Kota Bandung mendapat kehormatan menjadi tema utama Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2022.

Pasalnya Hari Batik Nasional tahun ini mengangkat tema Pesona Batik Bandung sehingga Pemkot Bandung tak ketinggalan memeriahkannya.

Maka kain batik berukuran raksas dipamerkan di Kota Bandung, tepatnya di Hotel Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro No. 27 Kota Bandung.

Batik raksasa yang memiliki panjang 40 meter dan lebar 6 meter merupakan kolaborasi Pemkot Bandung melalui Dekranasda Kota Bandung dengan Batik Komar, dan Hotel Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central.

Baca Juga: Program Buruan Sae Kota Bandung Dilirik Dunia, Brasil dan Italia Antre Hendak Belajar

Motif atau corak yang disajikan adalah flora dan fauna, yakni burung cangkurileung dan bunga patrakomala sebagai ikon Kota Bandung.

Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, pembentangan Pesona Batik Bandung ini merupakan momentum penting untuk menjadikan batik sebagai pakaian sehari-hari dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Kota Bandung.

“Harapan kami, kegiatan ini dapat mewujudkan kolaborasi produktif yang dapat menggerakan ekonomi kreatif Kota Bandung, dapat menyejahterakan warganya. Bisa juga menjadi media promosi Batik Bandung dengan motif khas bunga patrakomala dan burung cangkurileung,” kata Yunimar dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Ia pun menginformasikan, Dekranasda Kota Bandung telah merintis Galeri Patrakomala, yang berlokasi di Jalan Jakarta No. 34, serta beberapa galeri Dekranasda Kota Bandung di titik lain.

Baca Juga: Youth Space Jadi Alternatif, Begini Ajakan Pemkot Bandung Atasi Vandalisme

Seperti Salapak Microshop di Jalan Ir. H. Djuanda, Galeri Dekranasda di Mal Pelayanan Publik dan Gerai Pelayanan Publik Sumarecon.

“Terbaru, kami juga membuat Galeri Dekranasda Metaverse sebagai bentuk adaptasi perkembangan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Pemilik Batik Komar, Komaruddin Rudiya menjelaskan batik adalah simbol peradaban.

Ia menyebut, para leluhur melalui serangkaian proses mulai dari meditasi hingga pengendapan diri untuk menemukan nilai spiritual yang dituangkan ke dalam motif batik.

“Para leluhur ini mengumpulkan nilai spiritualitas yang ada di dalam dirinya dan dituangkan ke dalam motif batik,” ujarnya.

Adapun motif cangkurileung dan patrakomala dalam Pesona Batik Bandung menyimbolkan flora dan fauna yang ada di Kota Bandung dan jumlahnya tak terhingga.

Komar menjelaskan proses kreatif pembuatan Batik Bandung ini menghabiskan waktu sekitar satu minggu dengan melibatkan 12 orang pekerja seni.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini