Dinkes Kota Bandung Jelaskan Penyebab Polio Mendadak pada Anak, Segera Lapor ke Puskesmas Jika Ada Kasus Serupa

Dinkes Kota Bandung Jelaskan Penyebab Polio Mendadak pada Anak, Segera Lapor ke Puskesmas Jika Ada Kasus Serupa Ini Penyebab Kasus Polio Mendadak pada Anak. (Instagram.com/@feetparaa)

TERASBANDUNG.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan, surat edaran terkait kasus polio mendadak yang terjadi di Aceh.

Surat edaran tersebut terbagi menjadi dua, yakni untuk Aceh dan luar Aceh.

Sebelumnya diberitakan kasus polio mendadak yang terjadi di Aceh ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, Kemenkes telah membuat surat edaran sebagai pedoman bagi para tenaga kesehatan.

"Untuk di luar Aceh, tindakan yang harus dilakukan adalah menguatkan tracing Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan lumpuh layuh mendadak yang terjadi pada usia di bawah 15 tahun," jelas Anhar dilansir melalui siaran pers Humas Kota Bandung.

Surveilans AFP ini merupakan pengamatan terhadap semua kasus lumpuh layuh akut (AFP) pada anak usia di bawah 15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap penyakit polio.

Baca Juga : Sekda Kota Bandung Tegaskan Kawasan Zona Merah Harus Bebas dari PKL

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk segera melaporkan ke puskesmas terdekat jika menemukan kasus serupa terjadi di sekitarnya.

"Kalau masyarakat menemukan ada siapapun yang tiba-tiba kakinya lemas dan lumpuh bukan karena kekerasan atau kecelakaan, segera lapor ke puskesmas. Kami akan melakukan tindakan pengambilan sampel lumpuh layuh akut," ungkapnya.

Sebab, hasil tracing surveilans yang diminta pemerintah pusat untuk terus dikuatkan ini sangat tergantung kepada sajuh mana masyarakat mau melaporkan kasus polio mendadak.

Lalu, upaya selanjutnya yakni penguatan imunisasi vaksinasi polio. Ia menambahkan, bagi seluruh masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi vaksinasi polio anaknya.

"Kalau vaksinasi lengkap, kekebalan kelompok terbentuk. Sehingga, jika virus polio masuk ke tubuh pun tidak akan masalah," ujarnya.

Sebab, polio merupakan penyakit yang penularannya fekal-oral, melalui tinja masuk ke mulut. Penularan fekal-oral bisa terjadi kalau kondisi lingkungan masyarkat tidak baik, seperti banyak sampah dan lalat.

Baca Juga : Rumah Sakit di Kota Bandung Layani 129 Pasien Korban Gempa Cianjur

"Bisa juga karena kotoran dibuang sembarangan. Lalatnya hinggap di kotoran lalu pindah ke makanan. Atau cuci tangan tidak pake sabun kalau mau makan," ucapnya.

Ia menekankan, kebiasaan mencuci tangan atau pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bukan hanya mencegah Covid-19, tapi juga untuk mencegah polio. Minimal penggunaan handsanitizer sebelum beraktivitas.

Untuk kasus polio mendadak seperti di Aceh, Anhar pastikan tidak ada kasus serupa di Kota Bandung. Sebab surveilans AFP Kota Bandung relatif ketat.

"Sebenarnya Indonesia sudah dinyatakan bebas polio. Bukti bebas polio ini terlihat dari tidak adanya kasus dan tracing surveilansnya aktif. Usia rentan terkena polio itu di bawah 15 tahun," imbuhnya.***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini