TERASBANDUNG.COM - Percetakan besar bernama Syaamil yang terletak di Jalan Babakan Sari No.71 Kiaracondong Kota Bandung, bisa menjadi salah satu destinasi berlibur di akhir tahun ini.
Wisata rohani jangan hanya sebatas mengunjungi makam-makam para leluhur atau wali. Berkunjung ke percetakan pun bisa menjadi wisata rohani.
Syaamil adalah percetakan yang sudah 25 tahun mencetak Qur'an dan buku Islami. Padahal awalnya hanya bermula dari garasi rumah.
Bukan sembarang percetakan, di Syaamil para wisatawan bisa belajar seperti apa adab terhadap ilmu. Syaamil merupakan percetakan Qur'an dan buku-buku Islami.
Baca Juga : M Budiana Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Jawa Barat Lewat Musorprov XIV
Menurut Corporate Communication Director Syaamil, M Kh. Rachman Ridhatullah, hal yang membedakan percetakan Syaamil dengan lainnya adalah dari bahan baku hingga adab dalam mencetak.
"Kita memilih bahan baku halal. Kertasnya halal. Bahan baku cetak lain seperti tinta, lem, dan kuas itu terhindar dari bahan haram," kata Rachman dilansir melalui siaran pers Humas Kota Bandung.
Lalu, kedua adalah adab dalam mencetak. Dipercetakan lain biasanya memperlakukan mushaf seperti percetakan buku biasa. Di Syaamil, seluruh karyawan percetakan harus berada dalam kondisi berwudhu.
"Juga menjaga pakaian, gunakan yang sepantasnya. Lalu, saat kita menempatkan hasil cetakan tidak boleh langsung menyentuh lantai. Tapi harus diberi ganjalan kayu," paparnya.
Baca Juga : Coba Main ke Kampung Keramik Kiaracondong, Rasakan Sensasi Wisata Baru
Bahkan, saat memperlakukan barang reject atau gagal pun, harus dengan adab.
"Kita daur ulang lagi, tapi tetap jgn sampai menyentuh lantai cecerannya," ujarnya.
Tak hanya itu, di percetakan Syaamil terdapat satu akuarium berisi ikan yang diletakkan di area pembuangan limbah. Gunanya untuk mengecek apakah bahan limbah yang dibuang masih aman atau tidak.
"Kalau limbah itu mencemari air dan ikannya jadi mati, berarti ada yang salah dari proses kita memilih dan menggunakan bahan baku. Namun, sejauh ini alhamdulillah ikannya masih tetap hidup," ungkapnya.
Dalam sehari, percetakan Syaamil bisa menghasilkan 9.000 eksemplar Qur'an. Proses yang dilakukan cukup panjang.
Baca Juga : Pemkot Bandung Resmikan Cikapundung Kolot 2 dan 3, Yana Mulyana Sampaikan Pesan
Mulai dari pengecekan desain, proses cetak, lipat, penyusunan lembaran mushaf, penjahitan, pengeleman, jilid atau cover, memasang batas pita, proses embos, casing in, dan terakhir quality control out going.
"Sebagian besar pekerja di sini merupakan warga Kiaracondong. Kami memang ingin memberdayakan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Ia berharap, meski teknologi telah berkembang bahkan zamannya sudah serba digital, Qur'an cetak tetap memiliki segmen khusus.
"Kami harap melalui mushaf cetak ini bisa mendatangkan keberkahan karena proses pembuatannya memperhatikan adab dan syariat yang sesuai," harapnya.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto