TERASBANDUNG.COM - Taman edukasi sudah cukup banyak dimiliki Kota Bandung sebagai sarana belajar.
Namun untuk pertama kalinya taman edukasi yang dikhususkan untuk para pelajar belajar di luar kelas diresmikan oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Taman edukasi tersebut bernama Terakota yang berlokasi di Jalan Budi Indah Kecamatan Cidadap, Senin 6 Februari 2023.
Taman tersebut merupakan taman tematik edukasi pertama di Kota Bandung yang bisa digunakan masyarakat, khususnya para pelajar untuk belajar di ruang terbuka.
Baca Juga: Sah! Stadion GBLA dan Taman Lalu Lintas Milik Pemkot Bandung
"Taman Edukasi Terakota sebagai tempat ruang publik yang digunakan untuk siswa siswi melakukan kegiatan di luar kelas," kata Yana Mulyana.
Yana Mulyana mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya memberikan ruang terbuka untuk masyarakat. Kali ini khususnya sebagai wahana edukasi.
"Terpenting dipelihara dengan baik, termasuk oleh warga. Sehingga ruang ini selain ruang edukasi juga ruang resapan air yang bisa berdampak peningkatan debit air," tuturnya.
Pembiayaan kawasan seluas 435 meter persegi menggunakan dana APBD Kota Bandung dan dukungan berbagai pihak.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Kebun Binatang Bandung yang Didirikan pada Tahun 1933
"Ini juga hasil dukungan berbagi pihak. Mudah-mudahan warga berpartisipasi sehingga bisa termanfaatkan," ujarnya.
Yana menuturkan, meskipun ini taman tematik edukasi pertama tetapi ruang publik lainya juga bisa dimanfaatkan seperti Taman Terakota.
"Sebetulnya seperti taman Lansia juga bisa dibuat edukasi, itu bisa saja. Taman yang tematiknya khusus edukasi baru di sini," katanya.
Yana berharap, hadirnya ruang publik mampu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung.
"Tentunya ruang publik ini selain memperbaiki ekosistem serapan air, juga termanfaatkan oleh warga untuk bisa beraktivitas meningkatkan indeks kebahagiaan, yang berdampak langsung imunitas," bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi menerangkan, kawasan tersebut merupakan hutan lindung yang dimanfaatkan sebagai ruang edukasi.
"Secara keseluruhan ini hutan yang harus dilindungi. Kita berkeinginan, warga sadar. Ini sebuah objek strategis bagi kehidupan warga Bandung," tuturnya.
Ia mengungkapkan, luas kawasan tersebut 435 meter persegi dengan biaya kontraktual berjumlah Rp189 juta dengan lama pengerjaan sekitar 3 bulan.
"Harapannya proses belajar tidak hanya di ruang kelas, tapi ruang terbuka juga bisa dimanfaatkan," jelasnya.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto