TERASBANDUNG - Anggota Persatuan Pensiuan Pos (P2Pos) seluruh Indonesia akan menggelar aksi Doa Bersama pada Selasa 14 Maret 2023 di depan Kantor Pusat PT Pos Indonesia Jl Cilaki Kota Bandung.
Selain di Bandung, aksi damai ini juga akan dilakukan di depan Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, serta tempat titik lainnya di depan Kantor Regional, di depan Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Pensiunan Pos Sugiyanto mengemukakan doa bersama ini merupakan salah satu aksi keprihatinan dimana uang pensiunan para Pensiunan Pos yang diterima setiap bulan dinilai belum layak untuk mencukupi kebutuhan hidup.
"Melalui doa bersama ini kami berharap mengetuk hati direksi untuk memberikan uang ketupat pada Idul Fitri 1444 H atau 2023 M karena sudah tiga kali lebaran uang ketupat dihentikan. Selain itu kami juga berharap ada penyesuaian Tunjangan Pangan (TP) berupa beras yang sejak 2005 dihargai senilai Rp5.000 per kilogram per jiwa," katanya, Kamis 9 Maret 2023.
Dia menjelaskan, para pensiunan pos terakhir menerima uang ketupat sebesar Rp750 ribu pada idul fitri tahun 1439 H atau 2019. Sejak Idul fitri 2020 uang ketupat tak lagi diberikan.
"Uang ketupat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Para Pensiunan Pos karena dapat menerima utuh tanpa potongan pinjaman dan juga dapat membanggakan diri kepada anak-anak untuk membeli baju atau roti sendiri pada saat lebaran tanpa membebani anak-anak karena dalam kehidupan sehari-hari sudah dibantu oleh anak-anak atau saudara," tuturnya.
Dia mengemukakan, berdasarkan kabar yang diterima, PT Pos Indonesia pada 2021 telah memperoleh laba Rp589,76 milyar dan tahun 2022 memperoleh laba Rp635 miliar (non audited).
"Laba yang cukup fantastis sepanjang sejarah perusahaan yang kita cintai. Oleh karena itu, tiada kata yang terindah untuk diucapkan kecuali memberikan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi PT Pos Indonesia (Persero) beserta jajarannya, atas kinerja yang luar biasa ini," tuturnya.
"Semoga jajaran Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia selalu dalam keadaan sehat, bahagia dan sukes dalam mengemban amanah serta doa kami semoga Bapak Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia dapat membuka hati untuk membayarkan kepada Para Pensiunan Pos uang ketupat Idul Fitri 1444 H/2023 M dan kenaikan tunjangan pangan," tambahnya.
Dia mengemukakan, dalam catatan pembukuan Dana Pensiunan Pos Indonesia (Dapenpos), posisi akhir 2021 Rasio Kecukupan Dana (RKD) baru mencapai 75,98%. PT Pos Indonesia selaku pendiri Dapenpos belum memenuhi kewajiban jangka panjangnya kepada Pensiunan Pos Indonesia sebesar Rp623,5 miliar.
Oleh karena itu, lanjutnya, Dapenpos tidak dapat memberikan kepada para Pensiunan Pos Indonesia kesejahteraan dalam bentuk Manfaat Lainnya.
"Seandainya PT Pos Indonesia telah melunasi PSL dan Iuran Tambahan kepada Dapenpos, maka Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dapenpos menjadi lebih dari 100%, sehingga para Pensiunan Pos Indonesia dapat menerima peningkatan kesejahteraan dalam bentuk Manfaat Lainnya dari Dapenpos," paparnya.
Dia mengatakan, para Pensiunan Pos Indonesia harus memahami dengan kondisi perusahaan yang masih seperti ini.
"Kita tidak menuntut kepada Direksi Pos untuk melunasi kewajiban kepada Dapenpos secara sekaligus, namun kami percaya Direksipos telah terus berusaha untuk mengurangi kewajiban sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat terbayarkan secara 100% dan Para Pensiunan Pos dapat menikmati kesejahteraan dalam bentuk manfaat lainnya," katanya.
Penulis: Sirojul Mutaqien | Editor: Sirojul Mutaqien