Menurut Syariat Pada Usia Ini Anak Mulai Diwajibkan Berpuasa, Simak Penjelasannya...

Menurut Syariat Pada Usia Ini Anak Mulai Diwajibkan Berpuasa, Simak Penjelasannya... Melatih anak untuk berpuasa

TERASBANDUNG.COM - Ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim, tak terkecuali bagi anak yang sudah baligh. Menahan lapar dan haus sekitar 13 jam, tidak mudah bagi anak-anak yang baru pertama kali melakukannya.

Penting bagi orang tua untuk melatih anaknya berpuasa agar tidak merasa kaget saat menginjak usia baligh, menurut syariat Islam berpuasa tidak terpaku pada usia angkanya melainkan saat anak sudah aqil baligh.

Anak laki-laki dinyatakan aqil baligh ketika sudah bisa mengeluarkan cairan sperma atau mimpi bersetubuh, hal ini berdasarkan firman Allah SWT, yakni:

وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ

Artinya: “Dan apabila anak-anakmu telah ihtilaam, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (QS. An-Nuur [24]: 59)

Sedangkan untuk anak perempuan bisa dinyatakan aqil baligh setelah mengalami menstruasi, diriwayatkan dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ حَائِضٍ إِلَّا بِخِمَار

Artinya:

"Allah tidak menerima shalat wanita yang mengalami haid, kecuali dengan memakai kerudung.” (HR. Abu Dawud no. 641, Ibnu Majah no. 655, shahih).

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

وأما الحيض فهو علم على البلوغ لا نعلم فيه خلا ف

“Adapun haid, itu adalah tanda baligh, kami tidak mengetahui adanya perselisihan pendapat di antara para ulama dalam masalah ini.” (Al-Mughni, 4: 551).

Dalam hal ini, usia masing-masing anak tidaklah sama, namun biasanya batas minimal anak mengalami hal tersebut adalah di usianya yang ke 9. Sementara batas maksimalnya biasanya anak sudah berusia 15 tahun.

Dalam hadis shahih disebutkan bahwa anak yang sudah mencapai usia 7 tahun maka ia diwajibkan sholat, dan apabila ia sudah sampai berusia 10 tahun belum mau menjalankan sholat, maka bagi orangtua atau walinya boleh untuk memukulnya dengan pukulan yang mendidik. Hadisnya sebagaimana berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم علموا الصبي الصلاة وهو ابن سبع سنين واضربوه عليها وهو ابن عشر سنين.

“Rasulullah Saw. bersabda, “ajarilah shalat kepada anak kalian pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka yang masih meninggalkan shalat (dengan pukulan yang tidak menyakitkan) ketika mereka menginjak usia sepuluh tahun” (HR. Al Tirmidzi).

Oleh karena itu, jika dianologikan dengan sholat, maka anak yang berusia tujuh tahun hendaknya sudah disuruh untuk menjalankan puasa. Di dalam kitab Shahih al Bukhari pun terdapat bab khusus puasanya anak-anak “ Babu Shaumis Shibyan”.

Dalam pengantarnya Imam Al Bukhari mengutip perkataan khalifah Umar bin al Khattab yang sedang geram dengan ulah orang yang mabuk di bulan Ramadan, seakan-akan ia tidak malu dengan anak-anak kecil yang sudah mau belajar berpuasa.

وقال عمر رضي الله عنه لنشوان في رمضان: ويلك، وصبياننا صيام، فضربه

“Umar Ra. berkata kepada orang yang sedang mabuk di bulan Ramadhan: “Celakalah kamu, padahal anak-anak kecil kami berpuasa, maka ia pun memukulnya (sebagai hukuman baginya).”

mam Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari-nya ketika memberikan penjelasannya terkait dalam bab puasanya anak-anak kecil tersebut mengatakan bahwa, menurut jumhur ulama tidak wajib menjalankan puasa bagi anak yang belum berusia baligh. Sementara menurut meyoritas ulama salaf, di antaranya adalah imam Ibnu Sirin dan az-Zuhri mengatakan berhukum sunah berpuasa (di bulan Ramadhan) bagi anak-anak.

Imam Syafii pun mengamini pendapat tersebut dan beliau pun memberikan komentar bahwa anak-anak hendaknya memang sudah diperintah untuk menjalankan puasa karena sebagai latihan, jika mereka mampu. Adapun masalah usia latihan berpuasa bagi anak-anak ulama’-ulama’ syafiiyah memang menyamakan dengan perintah shalat, yakni di usia tujuh tahun dan sepuluh tahun.

Ibadah puasa saat Ramadan begitu istimewa bagi umat muslim. Bukan hanya karena pahalanya begitu besar, tapi juga mengajarkan kita untuk mengontrol nafsu diri sendiri.

Hal itulah yang paling sulit, menahan emosi dan tidak berlebihan. Kita harus senantiasa berlatih agar kualitas ibadah puasa terus membaik. Begitu juga bagi anak-anak.

Penting untuk melatih anak berpuasa sejak dini. Awalnya mungkin tak mudah karena anak-anak masih sangat aktif dan kerap haus serta lapar. Belum lagi marah-marah ketika keinginannya tak dituruti.***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Sirojul Mutaqien

Berita Terkini