TERASBANDUNG.COM - Salah satu efek negatif yang perlu diwaspadai dari interaksi berlebihan antara anak dan gadget atau gawai adalah munculnya masalah perkembangan motorik pada anak.
Terlebih pada anak-anak usia di bawah lima tahun yang masih mengalami pertumbuhan signifikan. Selain itu, masalah sosial dan interaksi dengan lingkungannya pun jelas akan bermasalah.
Lalu bagaimana agar interaksi yang begitu dekat tersebut tidak menyebabkan kecanduan gawai pada anak?
Baca Juga : Kumpulan Tanaman Pengusir Nyamuk Paling Ampuh, Gampang Ditanam di Rumah
Seperti dikutip dari laman Hermina, perhatikan 7 tips berikut ini:
1. Orangtua Membuat Aturan
Selain gangguan motorik, gangguan sosial, yang paling pasti adalah gangguan kesehatan pada organ mata yang dapat mengalami kerusakan fatal. Apakah Sahabat Hermina rela anak-anak tersayang dirusak oleh gawai?
Tentunya tidak. Karena itu, buatlah aturan sejak dini. Buat kesepakatan dengan anak berapa lama boleh main gawai dan kapan waktunya.
Perjanjian ini harus disiplin dikontrol dan ditegakkan orangtua agar anak-anak ikut disiplin. Orangtua harus konsisten dengan aturannya.
2. Mengalihkan Perhatian Anak
Sedikit sedih melihat anak yang sehari-hari sibuk dengan gawai di tangannya sehingga jadi malas bermain bersama teman-temannya.
Nah, cobalah Anda mengambil peran dengan membuat sesuatu hal yang dapat mengalihkan perhatian anak pada perangkat layar bergeraknya.
Misalnya dengan membuat kegiatan menyenangkan di luar rumah, bermain, berkebun, berolahraga bersama dan sejenisnya.
Aktivitas yang melibatkan anggota keluarga di luar ruangan akan membuat anak sedikit bisa melupakan gawainya. Ajak anak beraktivitas seru, berhenti sejenak dari ponselnya.
Baca Juga : Ini Manfaat Minum Kopi 3 Cangkir Sehari
3. Batasi Akses Penggunaan
Jangan biarkan anak bisa mengakses semua menu dan fitur yang ada di gadget. Misalnya, untuk media sosial, batasi penggunaannya yang menurut Sahabat Hermina paling aman untuk Si Kecil.
Jika ingin bermain game, pilihkan jenis game yang aman dan edukatif. Awasi anak dalam memnggunakan aplikasi Play Store.
Tujuan pembatasan ini agar anak tidak semakin larut dalam aktivitas dunia mayanya. Semakin anak menemukan hal baru, maka akan semakin asyik dalam permainan gawai.
Selain itu, cara ini juga untuk mencegah efek buruk pornografi pada gawai.
4. Sediakan Permainan Alternatif
Saat ini banyak orangtua memberikan gawai pada anak sebagai mainan. Padahal masih banyak mainan edukatif yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan usia perkembangan anak.
Sebagai alternatif, jika Anda tak ingin anak terus menerus kecanduan gadget, carilah jenis permainan menarik yang edukatif dan membuat anak tertarik.
Saat ini ada banyak jenis mainan edukatif di pasaran. Pilih jenis mainan yang juga bisa membuat anak fokus dengan mainan tersebut, membuat anak berkreasi membuat sesuatu sehingga ia tidak cepat bosan saat menggunakannya.
Baca Juga : Innovasia dan Relawan Nusantara Perluas Jangkauan Donasi Melalui WA Crowdfunding
5. Contoh yang Baik dari Orangtua
Anak akan lebih mudah meniru apa yang dilihat dibandingkan apa yang didengar. Inilah mengapa contoh orangtua dalam penggunaan gadget sangat penting.
Kebutuhan aktivitas kerja, bisnis atau hanya sekadar berhibur terkadang membuat banyak orangtua abai akan hal ini.
Anda mengatakan jangan bermain gadget, berhenti dan matikan ponsel pintar, tetapi orang tua sendiri masih terus menggunakannya. Buatlah waktu satu jam tanpa gadget untuk seluruh anggota keluarga.
Temukan kembali kebersamaan yang hilang antara orangtua dan anak. Cara ini akan membuat anak lebih senang dan merasa diperlakukan adil.***
Penulis: Dadi Mulyanto | Editor: Dadi Mulyanto