Pasangan suami istri. (Pixabay)
TERASBANDUNG.COM - Bercinta antara suami dan istri adalah tindakan yang didorong dalam Islam, karena membawa banyak berkah dari Allah.
Ada aturan tertentu serta adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam yang harus diikuti oleh umat muslim.
Menyadur dari laman Orami, meski berbagai posisi bercinta dapat dilakukan, namun ada hal yang sangat ditentang. Apa saja?
1. Melakukan Anal Seks
Ada berbagai cara berhubungan suami istri sesuai sunah, tapi ada juga yang tidak sesuai sunah atau bahkan bertentang dengan syariat Islam.
Di bawah persetujuan istri, hubungan seks anal tidak dibolehkan dalam Islam.
Larangan tersebut tertulis dalam Alquran yang yang dinarasikan Abu Hurrairah menyebutkan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita harus dilakukan di depan.
"Siapa saja yang melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang datang bulan, di bagian dubur, datang ke peramal dan percaya yang dikatakan, maka sesungguhnya dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ibnu Majah)
Haram hukumnya jika memasukkan kemaluan ke dalam lubang anus atau dubur.
Dubur merupakan tempat keluarnya kotoran sehingga memang dikhawatirkan akan mendatangkan penyakit jika melakukannya. Islam melarangnya tentu bukan tanpa alasan.
BACA JUGA: 7 Posisi Seks yang Paling Banyak Digemari dan Membakar Kalori, Sama Seperti Berolahraga!
2. Bercinta dengan Telanjang Bulat
Dalam Islam, suami dan istri tidak diperbolehkan untuk bertelanjang bulat saat bercinta.
Bisa dilakukan dengan tertutup selimut atau apa pun yang bisa digunakan. Bercinta telanjang dianggap sebagai dosa dalam Islam.
3. Bercinta dalam Posisi Berdiri
Nabi Muhammad SAW dengan tegas menyatakan bahwa bercinta dalam posisi berdiri tidak diperbolehkan dalam Islam.
Hal itu menyebabkan hubungan tersebut jauh dari rahmat Allah.
4. Melakukan Hubungan Seksual di Luar Ruangan
Dalam hukum Islam, bercinta sebaiknya dilakukan di area tertutup seperti kamar tidur.
Bercinta di luar ruangan dilarang dan tidak disukai Allah dari manusia.
5. Melakukan Hubungan Seksual di Hadapan Orang Lain
Hubungan seksual atau bercinta sangat pribadi dalam ajaran Islam.
Itu sebabnya jangan bercinta dengan suami sementara orang lain ada di rumah dan orang lain tersebut bisa mendengar saat suami dan istri bercinta.
BACA JUGA: Resep dan Cara Membuat Sambal variasi BonCabe, Dijamin Bikiln Lidah Bergoyang
6. Bercinta di Depan Seorang Anak
Kondisi lain di mana bercinta dilarang adalah ketika seorang anak juga hadir.
Disebut sebagai perbuatan tidak senonoh karena seorang anak belum cukup besar untuk memahami tentang bercinta. Jauhi seorang anak kecil saat akan bercinta dengan suami.
7. Bercinta di Tempat Tertentu
Selain outdoor, di bawah langit, ada tempat lain yang dilarang untuk bercinta menurut ajaran Islam.
Tempat di mana para Malaikat berada di atas manusia. Itu adalah di perahu, pantai, dan di jalan raya.
Melakukan hal tersebut membuat manusia sangat mirip dengan binatang, di mana perilaku seksualnya dapat dilihat oleh orang lain.
8. Menghadap Kiblat
Kiblat adalah tempat dan arah yang sangat suci dalam Islam, seperti yang dihadapi Muslim ketika mereka menyembah Allah.
Karena bercinta adalah tindakan yang tidak bisa dibandingkan dengan menyembah Allah, jadi ketika Moms menghadap ke arah kiblat saat bercinta, segeralah diubah.
9. Menolak Permintaan Suami
Seorang istri tidak boleh menolak permintaan suami untuk bercinta. Jika Moms ingin menyenangkan suami, penuhi keinginannya untuk bercinta.
Selama Moms tidak berada dalam periode bulanan atau menstruasi, sedang sakit, dan kelelahan, sebaiknya Moms tidak menolaknya.
10. Bercinta Saat sedang Datang Bulan
Saat istri sedang haid, dilarang bercinta. Karena akan menyakiti wanita tersebut, maka bercinta harus dihentikan sementara sampai istri bersih kembali.
Menolak permintaan bercinta adalah salah satu hak istri dalam Islam terhadap suami.
Selain itu, bercinta saat istri sedang menstruasi juga tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.
Hal ini dikarenakan akan menyakiti wanita, maka bercinta harus dihentikan sementara sampai istri bersih kembali.
Tunggulah hingga tamu bulanan selesai, baru dapat bercinta kembali dengan suami.
Ada juga waktu-waktu tertentu yang disarankan untuk bercinta, yaitu sebelum Subuh, saat masa Zuhur, dan setelah Isya.***