TERASBANDUNG.COM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu hadir sebagai narasumber dalam acara Kunjungan Nagasaki Prefectural Assembly (badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang) ke Kawasan REBANA.
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Kawasan REBANA di Hotel Horison Ultima Kertajati ini juga dihadiri pemerintah daerah dari tujuh kabupaten/kota di wilayah REBANA serta pimpinan proyek strategis di Kawasan REBANA, seperti Direktur PT. Pelabuhan Patimban International, Direktur PT. BIJB Aerocity Development, Ketua Harian Kuningan Tourism Development Board, Direktur Politeknik Manufaktur Bandung, dan para tamu undangan lainnya.
Ketua Apindo Jabar menyambut baik kunjungan Nagasaki Prefectural Assembly ke Kawasan REBANA.
Pertemuan ini, kata Ning Wahyu, merupakan langkah awal penting dalam memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan potensi ekonomi Kawasan REBANA.
Dia mengharapkan pertemuan ini dapat meningkatkan investasi dan menjadikan REBANA sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia.
"Kawasan REBANA memiliki berbagai keunggulan, termasuk infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan dan bandara berkualitas internasional. Selain itu, Jawa Barat memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia, yaitu 25,8 juta atau 17,3% dari jumlah nasional, yang merupakan potensi besar," katanya.
Selain itu, lanjut Ning, dukungan pemerintah pusat melalui Perpres No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan REBANA dan berbagai Proyek Strategis Nasional di kawasan ini juga memberikan keunggulan tambahan.
Nilai UMK yang masih relatif rendah menjadikan REBANA sebagai kawasan yang kompetitif untuk investasi.
Dalam hal Sumber Daya Manusia, Ketua Apindo Jabar mengajak kolaborasi melalui benchmarking, magang internasional, membangun pelatihan yang lebih komprehensif, dan
mengembangkan social design untuk mentransformasi mindset dari agriculture ke industrial.
Selain itu, penting untuk membangun masyarakat yang memiliki hospitality, mengingat besarnya potensi berkembangnya area di sekitar kawasan industri menjadi kawasan
pariwisata, seperti yang ada di Kabupaten Kuningan.
Ning Wahyu menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan Nagasaki Prefectural Assembly, dengan berbagai potensi yang ada di Kawasan REBANA melalui implementasi
program strategis APINDO Jabar, yaitu "Dari Jabar untuk Jabar", "Dari Jabar untuk Indonesia", dan "Dari Jabar untuk Dunia".
Program-program ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Jabar, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga potensi UMKM, sehingga mampu mengambil peran penting dalam peningkatan investasi di REBANA.
Nagasaki Prefectural Assembly menyambut baik ajakan kolaborasi dari APINDO Jabar terkait SDM, seperti dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor kehutanan dan perikanan di Jepang, di mana saat ini mereka mengalami kekurangan tenaga kerja.
Ketua APINDO Jabar mengajak para stakeholder untuk meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi tantangan di REBANA, terutama dalam pengembangan SDM. Kolaborasi yang
lebih erat diperlukan antara perguruan tinggi, pemerintah baik di pusat, provinsi, maupun tujuh kabupaten/kota di kawasan REBANA, serta lembaga vokasi, media, dan masyarakat.
Selain itu, Ketua Apindo Jabar juga akan turut mengawal kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan SDM.