Foto: Istimewa
TERASBANDUNG.COM - Laporan UNICEF Indonesia menyebutkan anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia masih memiliki tingkat partisipasi pendidikan umum yang lebih rendah daripada anak lainnya.
Hal ini menandakan, masih terdapat permasalahan dalam akses pendidikan yang merata bagi banyak generasi muda di Indonesia.
Merespons kondisi tersebut, dan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, Solve Education! bekerja sama dengan Allianz meluncurkan Program Ecopower.
Program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan bagi semua orang, termasuk teman-teman penyandang disabilitas.
Baca Juga : Polresta Bandung Pantau Uji Coba Pemberian Makanan Bergizi Gratis
“Program Ecopower merupakan inisiatif belajar gratis yang inklusif untuk semua kalangan, khususnya teman-teman difabel. Program ini dirancang untuk mengembangkan literasi keuangan dan pemahaman mengenai ekonomi sirkular, yang kami yakini sebagai fondasi penting bagi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Talitha Amalia, Chief Operating Officer dari Solve Education!, saat ditemui Senin, (14/10/2024).
Program ini dikembangkan dengan fokus pada pendidikan yang ramah difabel, menggabungkan pendekatan inovatif yang memungkinkan peserta belajar tentang konsep literasi keuangan secara interaktif dan menyenangkan.
Platform yang digunakan adalah edbot.ai, aplikasi pembelajaran gratis dari Solve Education!, yang dirancang agar mudah diakses oleh semua, terlepas dari latar belakang atau keterbatasan fisik.
Selain itu, Program Ecopower telah terpilih sebagai salah satu pemenang dari Social Impact Fund yang disediakan oleh Allianz Group, menerima dana sebesar EUR 40.000 untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Baca Juga : Mulai November, Tiket Kereta Cepat Whoosh Resmi Tersedia di tiket.com
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dampak sosial yang diharapkan dapat dihasilkan oleh Ecopower dalam mendukung inklusivitas pendidikan di Indonesia.
Ketua Yayasan Allianz Peduli, Ni Made Daryanti, menyampaikan antusiasmenya terhadap peluncuran program ini.
"Program Ecopower merupakan perwujudan komitmen kami untuk menyediakan akses pendidikan yang inklusif dan inovatif," katanya.
Dengan literasi keuangan yang kuat serta pemahaman tentang praktik ekonomi sirkular, pihaknya optimistis generasi muda di Indonesia dapat mengembangkan keterampilan penting yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
"Terlebih lagi, di era digital yang semakin berkembang, Ecopower akan memanfaatkan teknologi untuk memberikan akses pembelajaran yang lebih luas dan merata, termasuk bagi penyandang disabilitas," ujarnya.
"Harapannya, program ini dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus belajar, meningkatkan keterampilan mereka, menciptakan pemimpin masa depan yang tangguh, berwawasan luas, serta mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan," lanjutnya.
Keterlibatan Komunitas Penyandang Disabilitas dan Representasi Gender yang Seimbang
Sebagai bagian dari persiapan program, Solve Education! dan Allianz secara aktif melibatkan komunitas difabel dalam penyusunan materi belajar.
Melalui diskusi kelompok terarah (FGD), para perwakilan dari komunitas seperti BILiC, Bumi Difabel Istimewa, dan Teman Tanpa Batas turut berpartisipasi, dengan memastikan keterlibatan yang setara antara laki-laki dan perempuan penyandang disabilitas.
Baca Juga : Upaya Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Sampah Mendapat Apresiasi dari Sekda Jabar
Program Ecopower yang akan diluncurkan melalui edbot.ai, sebuah aplikasi belajar gratis dari Solve Education!, menargetkan 1.000 pelajar pada tahap awal.
Platform ini dirancang agar ramah difabel dan mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Anto, perwakilan BILiC, menyambut baik inisiatif ini. Menurut dia, program tersebut menjadi solusi yang sangat dinantikan.
"Banyak di antara kami, baik laki-laki maupun perempuan, yang belum memahami literasi keuangan dan prinsip ekonomi sirkular. Oleh karena itu, Ecopower bisa menjadi alat yang akan sangat membantu kami dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Perwakilan perempuan dari komunitas Bumi Difabel Istimewa, Nur dan Lala, juga memberikan apresiasi atas inisiatif ini.
"Literasi keuangan sangat krusial, terutama bagi para perempuan penyandang disabilitas yang ingin memulai usaha. Program ini akan membawa dampak yang sangat baik bagi kami, baik sebagai individu maupun dalam mendukung partisipasi perempuan dalam ekonomi."
Melalui kolaborasi ini, Solve Education! dan Allianz berharap dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan bagi masyarakat, tidak hanya dalam hal inklusivitas pendidikan tetapi juga dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di dalamnya.
“Kami percaya, inklusivitas adalah kunci masa depan yang lebih baik. Dengan memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas melalui pendidikan berkualitas, kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan,” tutup Talitha.***