Dispensasi Visa Novak Djokovic Ditolak Pemerintah Australia

Dispensasi Visa Novak Djokovic Ditolak Pemerintah Australia Novak Djokovic. (Matt4395/Pixabay.com)

RAGAM NUSANTARA - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic ditolak masuk ke Australia untuk mengikuti ajang Grand Slam Australia Open.

Djokovic sebelumnya mendapat dispensasi vaksin hingga akhirnya visa masuknya dibatalkan oleh pemerintah Australia.

Dilaporkan The Sun, petenis asal Serbia ini sempat tertahan di bandara Melbourne selama enam jam dan akhirnya dipulangkan oleh otoritas Australia.

Saat memasuki wilyah Australia, Novak Djokovic sempat diperintahkan masuk ke ruang isolasi oleh penjaga pasukan perbatasan karena masalah visa.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison bereaksi di twitter terakit Novak Djokovic.

"Visa Djokovic telah dibatalkan. Aturan adalah aturan, terutama ketika menyangkut perbatasan Australia," tegasnya dikutip dari The Sun.

"Tidak ada seorang pun di atas aturan ini. Kebijakan perbatasan kami yang kuat sangat penting bagi Australia yang memiliki salah satu tingkat kematian terendah di dunia akibat COVID, kami terus waspada," imbuhnya.

Novak Djokovic sembat mendapat bantuan dari Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan menawarkan dukungan, serta memanggil duta besar Australia.

Namun semuanya sia-sia setelah Djokovic mendapatkan kabar bahwa visa dispensasi telah dibatalkan.

Diketahui, Novak Djokovic sempat mendapatkan dispensasi terkait aturan wajib vaksis Covid-19 agar bisa bermain di Grand Slam Australia Open.

Djokovic sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan bernada anti-vaksi dan membuat warga Australia bereaksi.

Sementara itu ayah Djokovic, Srdjan berjanji akan melawan keputusan tersebut.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi, mereka menahan anak saya selama lima jam," katanya.

"Ini adalah pertarungan untuk dunia libertarian, ini bukan hanya pertarungan untuk Novak, tetapi pertarungan untuk seluruh dunia."

"Jika mereka tidak membiarkannya pergi dalam waktu setengah jam, kita akan berkumpul di jalan, ini adalah pertarungan untuk semua orang," pungkas Srdjan.**

Penulis: Helmi Permana | Editor: Helmi Permana

Berita Terkini