TERASBANDUNG.COM - Sebanyak 12 pohon tumbang di Kota Bandung selama 4 hari terhitung dari 2 Oktober 2022 hingga 6 Oktober 2022.
Sementara selama tahun 2021 ada 226 pohon tumbang dan 134 pohon patah dahan.
Demikian diungkapkan Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung,
Roslina mencatat dari 12 pohon tumbang tersebut, beberapa di antaranya menimpa kendaraan bermotor.
Lebih jauh ia menjelaskan, cuaca ekstrem beberapa hari terakhir memang mengakibatkan belasan pohon tumbang. Pihaknya sulit untuk memprediksi lokasi yang rawan terjadinya pohon tumbang.
"Susah diprediksi untuk rawan pohon tumbang karena tergantung dari kecepatan angin dan intensitas hujannya," ujarnya saat dihubungi kemarin.
Apalagi, kata Roslina, kondisi beberapa pohon di Kota Bandung terganggu oleh ulah manusia.
Contohnya, ujar Roslina, pembakaran, penyiraman cairan berbahaya, melukai batang pohon, pemotongan akar pohon, hingga perkerasan lahan di sekitar perakaran.
"Kami melalukan pendataan terkait tingkat kerusakan dan tingkat keparahan sebagai acuan dalam pemeliharaan dan penanganan agar bisa tepat sasaran," ujar Rosalina.
"Selain itu juga untuk mengurangi pohon yang rusak dan menghindari risiko akibat pohon," tambahnya.
Menurut Rosalina, lokasi pohon yang teridentifikasi di Kota Bandung ada di wilayah ruang milik jalan, seperti sepanjang Jalan Cihampelas, Jalan Cipaganti, dan sepanjang Jalan Sukajadi.
"Dari hasil kajian 2016, jumlah pohon di Bandung itu ada 1.980.000 pohon, terdiri dari 40.534 pohon yang telah diidentifikasi," kata dia.
"Jenis pohon yang banyak di Bandung ialah mahoni, tabebuya, ketapang kencana, tanjung, bungur, kihujan, ganitri, lamtoro, kersen, asam kranji, flamboyan, dan angsana," tambahnya..
Sementara, sepanjang 2021 ada 360 kejadian pohon tumbang dan patah dahan, terdiri atas 226 pohon tumbang dan 134 patah dahan.
Kejadian pohon tumbang dan patah dahan pada 2021 tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cicendo dengan 30 kasus, Kecamatan Coblong dengan 27 kasus, Kecamatan Bandung Wetan dengan 26 kasus.
Kemudian Kecamatan Regol dengan 25 kasus, dan Kecamatan Sumur Bandung dengan 23 kasus.
Untuk data terbaru, lanjutnya, mulai 2 Oktober sampai 6 Oktober 2022, DPKP3 mencatat ada sebanyak 12 pohon tumbang, berikut ini datanya:
Pada 2 Oktober 2022, lokasi kejadian Jalan Wastukancana No 75 dengan jenis pohon cemara alokaria berukuran diameter 40 sentimeter dan tinggi 15 meter alami tumbang hingga menimpa kendaraan bermotor.
Pada hari yang sama, terjadi pula pohon tumbang di Jalan Terusan Kembang Sepatu dengan jenis pohon pepaya berdiameter 10 sentimeter dan tinggi tujuh meter yang menimpa kabel.
Lalu, pada 4 Oktober 2022, ada enam pohon tumbang dan tujuh batang patah, lokasinya di Kampung Dangdeur (dua kasus pohon tumbang), Jalan Cipunagara 25 Cihapit (satu kasus pohon tumbang), Jalan Tirtasari III (satu kasus pohon tumbang),
Lalu Telkom Gegerkalong (satu kasus pohon tumbang), dan Jalan Sangkuriang no 87 (satu kasus pohon tumbang).
Sementara batang pohon patah di Jalan Sarirasa (satu kasus), Kampung Dangdeur (dua kasus), SDN Setiabudi (satu kasus), halaman Kantor Kecamatan Sukasari (satu kasus), Jalan Arcamanik Endah (satu kasus), dan Jalan Pajajaran (satu kasus).
Kasus lainnya baik pohon tumbang atau batang patah terjadi pada 5 Oktober 2022. Ada empat kejadian pohon tumbang dan satu kasus batang patah.
Pohon tumbang terjadi di Jalan Maulana Yusuf (tiga kasus) dan Jalan Mekarmolek Cibaduyut (satu kasus).
Sedangkan batang patah terjadi di Jalan Sarirasa RW 3, sementara di 6 Oktober 2022 terjadi satu kasus batang patah di Jalan Sarimanah RW 3.***
Penulis: Tri Widiyantie | Editor: Ginanjar