Batal Mogok Produksi, Perajin Tahu Tempe Naikkan Harga Pada 20 Oktober Mendatang

Batal Mogok Produksi, Perajin Tahu Tempe Naikkan Harga Pada 20 Oktober Mendatang Ilustrasi perajin tahu. (Foto: milenianews.com)

TERASBANDUNG.COM - Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jawa Barat memutuskan untuk menaikkan harga tahu tempe pada 20 Oktober 2022 mendatang, akibat naiknya harga kedelai.

Sementara aksi mogok produksi yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 17-19 Oktober 2022 ini dibatalkan.

Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jabar, M Zamaludin mengungkapkan, keputusan tersebut dilakukan untuk menutup kerugian dampak dari harga kedelai sebagai bahan baku mengalami kenaikan.

"Kita batal mogok produksi, solusinya kita menaikkan harga tahu tempe. Harga kenaikan juga beda-beda, mulai dari Rp500-1.000 per buah atau Rp5.000 per papan," ujar Zamaludin saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin, 17 Oktober 2022.

Baca Juga : Cabor Sepak Bola Pra POPNAS Zona II Lampung Digelar Tanpa Penonton, Ini Penyebabnya

Lebih jauh ia membeberkan, pihaknya akan melihat kondisi harga kedelai yang terus naik hingga Januari 2023 mendatang.

Jika kenaikan tersebut terus terjadi maka Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jawa Barat siap lakukan aksi demo serta mogok produksi ke pemerintah pusat.

"Karena walaupun kita mogok produksi tetap saja harga kedelai tidak stabil. Oleh sebab itu, kita memilih untuk menaikan harga," tuturnya.

Untuk itu Ia memastikan harga tahu dan tempe naik pada 20 Oktober 2022 mendatang. Kendati ia mengaku sudah ada beberapa perajin yang menaikkan harga tahu dan tempe.

Baca Juga : Skuad Persib Kembali Diliburkan, Begini Cara Luis Milla Pantau Latihan Mandiri

"Harga kedelai sekarang Rp13.300 per kilogram. Jadi, kerugian kita lumayan gede, Rp200 ribu sampai Rp300 ribu, tergantung banyaknya produksi. Ada juga sampai jutaan (kerugian)," ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa membenarkan jika aksi mogok perajin tahu tempe khususnya di Kota Bandung batal.

"Iya saat ini memang batal rencana mogok produksinya. Terkait kenaikkan harga tahu tempe juga memang sesuai dengan harga kedelai yang saat ini naik," paparnya.

Selanjutnya, kata Meiwan, untuk memberikan harga kedelai yang disubsidi oleh pemerintah pihaknya akan bekerja sama dengan Bulog dan Kopti untuk mendistribusikan kedelai dengan harga yang lebih murah dibanding pasaran.

Baca Juga : Peraih Emas Olimpiade Tokyo Gantung Raket, Begini Pesan untuk Generasi Penerus Bulu Tangkis Indonesia

"Nanti kita akan kerja sama dengan Bulog dan Kopti untuk menjual kedelai yang mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat. Nanti anggota Kopti bisa mendapatkan kedelai dengan harga murah, untuk jumlah subsidinya masih dikaji," tandasnya. ***

Penulis: Tri Widiyantie | Editor: Ginanjar

Berita Terkini