Kelanjutan Kompetisi Liga 1 Belum Jelas, Klub-Klub Liga 1 Nyatakan Sikap, Bagaimana dengan Persib?

Kelanjutan Kompetisi Liga 1 Belum Jelas, Klub-Klub Liga 1 Nyatakan Sikap, Bagaimana dengan Persib? Direktur Persib, Teddy Tjahjono. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

TERASBANDUNG.COM - Klub-klub peserta Liga 1 mulai buka suara dan menanyakan lanjutan kompetisi yang nasibnya masih belum jelas hingga sekarang. Bahkan mereka akan segera menggelar pertemuan.

Kompetisi sepakbola Indonesia sedang dihentikan sementara, imbas dari Tragedi Kanjuruhan pada awal bulan ini. Kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan.

Hampir satu bulan kompetisi dihentikan, jelas akan merugikan klub baik dari segi teknis maupun non-teknis. Pembiayaan akan jadi membengkak karena klub tetap harus harus membayar gaji dan memperpanjang kontrak para pemain.

Karena itu klub-klub mulai meminta kejelasan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru soal kelanjutan kompetisi.

Baca Juga : Kabar Duka Dari Kubu Persib, Henhen Herdiana: Sudah Satu Visi dan Misi

Sejauh ini ada 6 klub yang terang-terangan menyatakan sikap mereka terkait masa depan sepak bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

Beberapa di antaranya menuntut PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti pengurus federasi sepak bola Indonesia.

Selain itu ada pula klub yang tidak menuntut KLB, tapi meminta agar transformasi sepak bola Indonesia dipercepat.

Mulai dari Persis Solo. Melalui Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep mendorong PSSI untuk menggelar KLB buntut Tragedi Kanjuruhan. Ia sedang berusaha menggalang dukungan dari beberapa klub sepak bola nasional.

Lalu, Persebaya Surabaya juga sudah mengambil sikap untuk meminta PSSI menggelar KLB. Itu disampaikan saat perwakilan klub bertemu dengan pihak Persis Solo, Senin 24 Oktober lalu.

Dalam pertemuan itu kedua pihak sepakat agar PSSI segera menggelar KLB buntut Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi Gelora Bandung Lautan Api.

Selain itu, Persebaya meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membicarakan nasib kompetisi.

Baca Juga : Ajat Sudrajat dan Yana Umar Mendapat Penghargaan Tokoh Sepak Bola Jawa Barat dari Galeri24

Kemudian Persija Jakarta pun sudah menyatakan sikap pada Senin 24 Oktober malam. Sikap itu disampaikan melalui akun media sosial resmi Persija.

Macan Kemayoran meminta sepak bola Indonesia ditransformasi. Juara Liga 1 2018 itu meminta investigasi dan pengusutan tuntas terhadap Tragedi Kanjuruhan.

Persija sejauh ini tidak meminta PSSI mengelar KLB. Selain transformasi sepak bola, Persija berharap kompetisi sepak bola nasional kembali bergulir.

Lalu PSIS Semarang juga sudah mengambil sikap resmi. Melalui CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi menghormati sikap klub yang meminta KLB. Namun ia juga mengingatkan bahwa KLB hanya bisa digelar jika 50 persen voters setuju.

Yoyok yang juga menjabat sebagai Exco PSSI itu mendorong PT LIB melakukan RUPS untuk membicarakan nasib Liga 1 musim ini.

Arema FC pun akhirnya mengeluarkan sikap resmi buntut Tragedi Kanjuruhan. Hal itu disampaikan oleh Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana di akun media sosial resmi klub.

Gilang meminta investigasi menyeluruh terhadap insiden yang menimpa suporter klub mereka sendiri. Itu dilakukan agar para korban dan keluarga mendapat keadilan.

Arema FC juga meminta transformasi sepak bola Indonesia. Tetapi Arema sejauh ini tidak meminta PSSI menggelar KLB.

Begitupun dengan PSS Sleman, termasuk klub yang sejak awal berani mengeluarkan pernyataan sikap usai Tragedi Kanjuruhan.

Dalam pernyataan sikap pada 11 Oktober, PSS mendukung investigasi TGIPF dan mencari penanggung jawab dari Tragedi Kanjuruhan.

Poin lain yang ditekankan PSS adalah mendukung saran FIFA agar Liga Indonesia mengubah jam kickoff jari sore hari dengan menghapus jam pertandingan malam.

Baca Juga : Dua Kiper Persib Bandung Tampil Mengkilat, Ini Catatannya

Super Elang Jawa juga ingin stakeholder sepak bola melakukan reformasi dan evaluasi sistem serta regulasi dalam kompetisi.

Lalu seperti apa sikap Persib mengenai nasib kompetisi Liga 1? Bos Persib Teddy Tjahjono akhirnya memberikan dukungannya agar KLB segera dilaksanakan.

Hal ini menurut Teddy demi keberlangsungan sepakbola dan kepastian Liga 1 akan seperti apa sehingga setiap tim bisa menerapkan langkah yang pasti usai Tragedi Kanjuruhan.

Teddy menjelaskan jika keadaan saat ini harus dipisahkan antara proses hukum dan kelanjutan kompetisi Liga 1. Sebab, semua tim Liga 1 membutuhkan kepastian kapan liga akan kembali berjalan.

“Sebenarnya mungkin kita harus bisa memisahkan bahwa proses hukum yang sedang berjalan kita menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Sedangkan posisi kita Tim Liga 1 ingin segera ada kepastian mengenai kompetisi bisa berlangsung kembali,” kata Teddy Tjahjono.

Teddy menambahkan jika kepastian dibutuhkan semua tim untuk melakukan perencanaan klub. Namun, proses hukum terkait Tragedi Kanjuruhan tetap harus dilanjutkan.

“Bagi kami jadwal kepastian mengenai kompetisi penting untuk perencanaan klub kedepan. Kemudian tidak semua kebijakan klub harus kami publikasikan, mengenai keputusan apa yang akan kami lakukan,” tuntas Teddy.

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini