TERASBANDUNG.COM - Memasuki musim baru, biasanya kasus penyakit menjadi lebih banyak dari biasanya. Bila daya tahan tubuh menurun saat pergantian musim, Anda pun jadi rentan terserang penyakit.
Jangan biarkan itu terjadi! Ayo, lakukan berbagai cara meningkatkan daya tahan tubuh yang dapat Anda praktikkan sehari-hari, seperti disadur dari laman Lifebuoy.
1. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Asupan bergizi seimbang berarti makanan yang kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan seseorang. Sumber gizi terdapat di berbagai jenis makanan, salah satunya dari makanan berprotein.
Karena itu, semakin beragam jenis makanan yang Anda konsumsi, semakin banyak juga jenis nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Misalnya, makan buah dan sayur untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral; makan nasi atau gandum untuk mendapatkan karbohidrat, makan daging dan kacang-kacangan untuk mendapatkan asupan protein.
Baca Juga : Adab Memotong Kuku dalam Islam, Menurut Imam Al-Ghazali dan Imam Nawawi
2. Perbanyak konsumsi vitamin C
Vitamin C memiliki fungsi penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Memasuki pergantian musim, pastikan Anda mengonsumsi lebih banyak makanan yang memiliki kandungan vitamin C tinggi.
Selain terdapat di buah-buahan seperti jeruk, jambu, kiwi, dan buah beri, vitamin C juga ada di sayuran seperti bayam, brokoli, paprika, dan tomat. Bila perlu, Anda dapat menambah asupan vitamin C dengan mengonsumsi suplemen vitamin C.
3. Istirahat cukup
Tahukah Anda? Tidur cukup setiap hari sama pentingnya dengan mengonsumsi makanan bergizi. Dalam situs Kompas dijelaskan bahwa tidur yang nyenyak atau berkualitas dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dalam kondisi prima; sehingga siap melawan patogen penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Ini karena saat Anda tidur, sistem imun tubuh mengeluarkan zat yang bernama sitokin, yang dapat meningkatkan kualitas tidur serta diperlukan ketika terjadi infeksi atau peradangan.
Sebaliknya, saat Anda kurang tidur, produksi sitokin dan sel T di tubuh berkurang. Dikutip dari situs Halodoc, sel T adalah kelompok sel kekebalan tubuh yang berperan penting dalam melawan virus.
Itu sebabnya, kurang tidur disebut dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat Anda rentan sakit. Karena itu, pastikan Anda selalu memenuhi kebutuhan istirahat harian, yaitu tidur minimal 7 jam setiap malam.
Baca Juga : Catatan Kritis untuk Industri Media Tanah Air dan Tanggung Jawab Sosial Jurnalis
4. Kelola stres
Stres juga bisa menjadi sumber penyakit, terutama bila berlebihan dan tidak terkontrol. Saat Anda stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol.
Peningkatan kortisol akibat stres yang berkepanjangan dapat menurunkan daya tahan tubuh. Waspadalah bila Anda merasa sedang stres berat atau terserang gangguan kecemasan dan depresi.
Kelola tingkat stres dengan mengetahui hal-hal atau tindakan apa yang dapat membuat suasana hati Anda menjadi positif. Miliki tips ampuh mengelola stres agar produksi kortisol tidak meningkat.
Contoh cara mengelola stres yaitu memiliki hobi, berolahraga, bertemu dengan teman, mengeluarkan unek-unek, melakukan perawatan diri, dan sebagainya.
5. Rajin berolahraga
Cara meningkatkan daya tahan tubuh yang lain adalah dengan berolahraga secara rutin. Aktivitas ini menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan, seperti mencegah obesitas, melindungi diri dari risiko penyakit kardiovaskular, dan menekan risiko osteoporosis (keropos tulang).
Dalam situs Halodoc dijelaskan, olahraga dapat merangsang kerja antibodi dan sel-sel darah putih, yaitu sel kekebalan tubuh yang berfungsi melawan berbagai kuman penyebab penyakit.
6. Menghindari rokok
Kebiasaan merokok dapat merugikan kesehatan. Di dalam rokok terdapat ribuan zat beracun yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Dalam situs Alodokter disebutkan bahwa perokok berisiko tinggi mengalami infeksi paru seperti bronkitis dan pneumonia. Namun, asap rokok juga berbahaya bagi orang-orang tidak merokok yang menghirupnya.
Karena itu, salah satu cara menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh adalah menghindari perokok agar Anda terhindar dari menghirup asap rokok.
7. Rajin cuci tangan
Sejak dulu, imbauan rajin cuci tangan menggunakan sabun sudah gencar disebarkan. Bukan hanya saat sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan pakai sabun perlu dilakukan pada berbagai kesempatan berikut:
- Usai menggunakan toilet
- Setelah memegang hewan
- Berada di dekat orang yang sedang batuk pilek
- Usai menggunakan moda transportasi umum
Langkah ini penting untuk melindungi diri dari penularan kuman penyebab penyakit. Rajin mencuci tangan dengan sabun akan mengoptimalkan upaya yang sudah Anda lakukan dalam menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh.
8. Jaga kebersihan diri
Tubuh yang bersih bukan hanya baik bagi penampilan. Lebih dari itu, menjaga kebersihan diri akan membawa manfaat yang sangat besar bagi kesehatan Anda.
Menjaga kebersihan diri berarti rajin membersihkan diri alias mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, mencuci tangan, serta mengganti pakaian.
Dengan menjaga kebersihan diri, Anda mengurangi risiko penularan penyakit dari orang lain, baik melalui kontak langsung atau secara tidak langsungJaga kebersihan diri dengan menggunakan produk pembersih diri yang mumpuni.
Baca Juga : Buat yang Doyan Ngemil, 5 Rekomendasi Keripik Unik Ini Wajib Dicoba!
9. Berjemur
Jangan remehkan manfaat berjemur di pagi hari, karena sinar matahari di pagi hari mengandung nutrisi yang baik untuk daya tahan tubuh. Salah satu nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah vitamin D.
Dalam situs Kompas, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi SpKK (K) mengatakan, berjemur di bawah sinar matahari dapat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bila dilakukan dengan tepat.
Ia menyarankan masyarakat agar berjemur pada pukul 08.00-09.00 WIB atau 11.00-13.00 WIB untuk meningkatkan produksi vitamin D di tubuh. Anda cukup berjemur selama 10-15 menit saja per sesi, sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.
10. Jaga kebersihan lingkungan
Kondisi kebersihan seseorang dapat menentukan besar atau kecilnya risiko Anda terpapar kuman penyebab infeksi.
Dalam situs Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dijelaskan, paparan terhadap mikroorganisme di lingkungan tempat tinggal Anda juga ikut membentuk pola perkembangan respons imun Anda, yang diduga mempengaruhi kerentanan Anda terhadap penyakit infeksi dan metabolik.
Tempat tinggal dengan sanitasi yang buruk dapat memberi peluang tumbuhnya beragam mikroorganisme dibandingkan tempat tinggal yang sanitasinya baik. Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal Anda untuk menurunkan risiko terpapar kuman penyebab infeksi.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto