TERASBANDUNG.COM - Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah sehat. Sel darah merah ini berfungsi sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh.
Mereka yang terlahir dengan kondisi ini berarti adalah mereka yang tubuhnya sulit untuk memproduksi sel darah merah. Selain secara genetik, anemia juga bisa menyerang orang yang sehat.
Banyak orang tak menyadari tanda-tanda mengidap kekurangan sel darah merah atau anemia. Padahal, anemia dapat berpotensi mengganggu aktivitas dan masa depan jika terlambat ditangani.
Untuk itulah, sedari sekarang perlu mengenali gejala-gejala anemia. Berikut ini adalah gejala tersebut seperti dilansir dari laman Rsinamira.
Baca Juga : 10 Manfaat Sarapan Bagi Tubuh dan Otak
Sering Kehabisan Napas atau Pusing
Jika tubuh kekurangan zat besi atau vitamin B12, tentunya ini membuat produksi hemoglobin berkurang. Dimana hemoglobin sangat berperan untuk produksi sel darah merah yang sehat.
Jika hemoglobin berkurang, tubuh pun akan kekurangan pasokan oksigen dan rasa pusing pun muncul. Anemia juga dapat menjadi salah satu tanda kanker usus pada seseorang.
Sangat Kelelahan
Wajar jika seseorang merasa lelah, letih, dan lesu setelah seharian beraktivitas. Namun, jika dirasa berlebihan, Anda patut waspada. Karena kelelahan berlebihan dapat menjadi salah satu gejala anemia.
Kelelahan ini pun disebabkan oleh proses yang sama, yang menyebabkan sesak napas dan pusing. Tanpa cukup zat besi atau vitamin B12, tidak ada cukup hemoglobin, maka tidak ada cukup oksigen untuk bahan bakar tubuh.
Kulit Pucat
Kulit juga dapat terimbas dampak dari anemia. Jika seseorang terkena anemia, biasanya kulit akan terlihat lebih pucat dari biasanya. Menurut US Library of Medicine, tanpa zat besi dan vitamin B12 yang cukup, tubuh akan kekurangan pasokan darah ke kulit. Hasilnya, kulit akan terlihat lebih pucat dari biasanya.
Baca Juga : Sering Cepat Lelah Saat Bersepeda, Ikuti 6 Tips Ini Dijamin Ngacir Terus
Rasa Sakit di Dada
Ketika produksi sel darah merah sehat dalam tubuh berkurang, jantung harus bekerja lebih cepat dan keras untuk menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh. Dengan jantung yang berdetak lebih cepat, ketegangan pada area dada akan dirasa nyeri.
The National Heart, Lung, and Blood Institute mengungkap bahwa ketika jantung bekerja lebih keras, dapat menyebabkan denyut tidak teratur, murmur jantung, hati membesar, hingga gagal jantung.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto