TERASBANDUNG.COM - Kota Bandung terus waspada terhadap potensi gempa dari Sesar Lembang. Bukan hanya soal guncangan, tetapi ancaman sesungguhnya datang dari reruntuhan bangunan yang bisa melukai atau bahkan merenggut nyawa.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, menekankan hal itu saat berbicara dalam talkshow Radio Sonata, Kamis (21/8/2025).
Menurut Didi, gempa itu sendiri tidak membunuh; yang berbahaya adalah benda-benda yang jatuh atau bangunan yang runtuh. “Konsep penyelamatan diri paling utama adalah bagaimana menghindari jejatuhan,” ujarnya.
BPBD pun mendorong masyarakat untuk mengenali titik-titik aman di rumah maupun tempat kerja. Meja, pojok dinding, atau ruang yang jauh dari kaca menjadi pilihan ideal.
Baca Juga : Nyawa Terenggut di Jalan Raya, Kisah Tragis Pemuda Baleendah
Didi menambahkan, stiker pelindung pada kaca dan penataan barang berat di lantai dapat mencegah cedera serius. Lemari sebaiknya ditempel ke dinding agar tidak mudah roboh saat gempa terjadi.
Selain itu, pembagian peran dalam keluarga sangat penting. Setiap anggota harus mengetahui titik berlindung masing-masing, agar saat bencana datang, tidak terjadi kepanikan.
“Kalau ada lima orang di rumah, pastikan ruang lindung cukup untuk lima orang, dan tiap orang tahu ke arah mana harus bergerak,” tambah Didi.
BPBD tidak hanya mengandalkan edukasi lewat talkshow. Bersama Forum Zakat, mereka menyiapkan program “door to door” untuk menciptakan keluarga tangguh bencana.
Baca Juga : Taiwan Genjot Wisatawan Asal Indonesia, Tawarkan Subsidi dan Paket Wisata Baru
Program ini mengajarkan cara mengenali ruang aman, membagi titik berlindung, hingga simulasi sederhana. Bagi lembaga yang berhasil mengedukasi 500 orang per tahun, mereka akan mendapat piagam penghargaan. “Kalau semua 37 lembaga di Bandung terlibat, dampaknya akan luar biasa,” kata Didi.
Anak-anak, sebagai kelompok rentan, juga menjadi fokus BPBD. Dalam waktu dekat, komunitas kreatif akan membantu membuat kartun edukatif tentang mitigasi gempa.
“Edukasi harus dekat dengan mereka, lewat film kartun atau buku cerita. Sudah ada beberapa yang mengajukan kerja sama, mudah-mudahan bisa segera diwujudkan,” ungkapnya.
Tak hanya teori, BPBD juga menyiapkan kegiatan Geotrek Sesar Lembang. Tur lapangan ini memperlihatkan kondisi sesar secara nyata, mulai dari perubahan permukaan tanah, jenis batuan, hingga potensi getaran. Hasilnya akan direkam dalam video agar bisa dinikmati masyarakat luas, tidak hanya peserta.
Baca Juga : Bazar Murah di Alun-alun Regol, Warga Senang Belanja, UMKM Ikut Terbantu
BPBD juga tengah menyusun rencana pelibatan RT, RW, dan kelurahan dalam pelatihan kesiapsiagaan. Infrastruktur evakuasi pun sudah dipetakan, dan nantinya dituangkan dalam Peraturan Wali Kota agar memiliki dasar hukum yang kuat.
“Dengan aturan yang jelas, semua pihak punya acuan, dan kesiapsiagaan masyarakat bisa lebih terstruktur,” tutup Didi.
Dengan berbagai langkah ini, BPBD Kota Bandung berharap warga tidak hanya waspada, tapi juga tangguh menghadapi gempa, khususnya dari Sesar Lembang yang membentang di kota ini.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar