TERASBANDUNG.COM - Nasi adalah makanan pokok dan sumber karbohidrat bagi orang Indonesia. Namun, banyak orang menganggap nasi sebagai penyebab banyak penyakit, seperti diabetes dan obesitas.
Ada juga yang menggapan bahwa makan tanpa nasi tidak akan membuat kenyang.
Di sisi lain, banyak juga yang percaya bahwa cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan menghindari konsumsi nasi.
Faktanya, nasi adalah bagian penting dari pola makan yang seimbang dan bergizi. Rendah lemak dan gula, mudah dicerna, bebas gluten dan sumber vitamin B yang baik.
Baca Juga : Ini Dia 6 Penyebab Mudah Mengantuk dan Badan Cepat Lelah
Cek Fakta
Sebagai salah satu makanan padat energi, beberapa varietas beras merupakan gudang nutrisi bermanfaat lainnya seperti magnesium, fosfor, mangan, selenium, dan zat besi.
Nasi adalah makanan berkarbohidrat tinggi yang menyediakan energi bagi tubuh. Serat dalam nasi membantu mengatur pencernaan, dan protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan.
Selain itu, asam amino dalam nasi membantu memecah kandungan lemak yang tersimpan dalam tubuh.
Nasi juga mengandung vitamin B yang memainkan peran penting dalam metabolisme lemak dan mencegah kembung.
Mengkonsumsi nasi membantu menyeimbangkan kadar hormon, yang sangat penting dalam mengurangi lemak perut.
Nasi juga membantu mengatur resistensi leptin, mencegah individu makan berlebihan dan menambah berat badan.
Sebenarnya, nasi tidak akan membuat berat badan kita naik. berat badan kita bisa naik jika porsi makan kita berlebihan.
Semua makanan bermanfaat bagi kesehatan dengan satu atau lain cara, tetapi kuantitasnya dapat menangkal manfaatnya.
Demikian pula, nasi dapat menyebabkan kenaikan berat badan saat Anda mengonsumsi lebih dari yang Anda butuhkan.
Sebagai kelompok makanan tinggi karbohidrat, indeks glikemik nasi sedikit tinggi, yaitu 64.
Akibatnya, nasi dapat meningkatkan kadar gula darah dan memengaruhi fungsi insulin. Itulah sebabnya, orang yang memiliki diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi nasi.***