Stok Masih Kosong, Kota Bandung Tunggu Distribusi Vaksin Indovac

Stok Masih Kosong, Kota Bandung Tunggu Distribusi Vaksin Indovac Wali Kota Bandung Yana Mulyana. (Foto: Tri Widiyantie)

TERASBANDUNG.COM - Vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung kembali dihentikan. Penghentian dilakukan karena kosongnya ketersediaan vaksin.

"Dihentikan sementara, karena stok vaksin tidak ada. Tetapi mudah-mudahan, dan kelihatannya sudah mau menggunakan vaksin Indovac," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana, di Balai Kota Bandung, Kamis (27/10/2022).

Menurut Yana, vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma Indovac segera disalurkan ke daerah-daerah untuk menutupi kekosongan stok vaksin saat ini, termasuk Kota Bandung.

Yana menambahkan, pemerintah pusat tidak lagi membeli vaksin Covid-19 dari luar negeri dan ke depan akan menggunakan Indovac. Terlebih lagi, diakui Yana, kapasitas vaksin Indovac per tahun sangat besar.

Baca Juga : Polrestabes Bandung Bongkar Aksi Sodomi Anak di Bawah Umur, Kapolrestabes: Dipengaruhi Video Porno

Saat disinggung proses vaksinasi di Kota Bandung, dijelaskannya, vaksinasi booster tahap pertama dan kedua sudah berjalan diangka 50 persen. Pihaknya memerlukan vaksin untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi.

"Di antaranya, membutuhkan vaksin keempat untuk tenaga kesehatan sudah 60 sekian persen. Tapi yang booster pertama masih perlu banyak. Makanya kita berharap, vaksin Indovac ini segera disalurkan," katanya.

Baca Juga : Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja Hadir di Sekolah, Ini Tujuannya

Sebelumnya, Pemkot Bandung sempat mendapatkan bantuan 400 dosis vaksin Covid-19 dari kesehatan daerah militer (Kesdam) III Siliwangi. Namun, dosis vaksin tersebut telah digunakan.

Hal serupa juga dibeberkan Ketua Harian Satgas Covid-19 Asep Gufron yang sampai saat ini masih belum mendapatkan bantuan dosis vaksin Covid-19 sehingga stok di Dinas Kesehatan (Dinkes) masih kosong. Dia sudah mengajukan permohonan dosis vaksin empat kali.

"Sampai hari ini belum. Itu juga stok di dinkes habis. Upaya kita mengajukan permohonan ke Dinkes provinsi dan pusat, tapi sampai saat ini belum. Kita belum mengetahui penyebab vaksin belum didistribusikan," tandasnya.***

Penulis: Tri Widiyantie | Editor: Ginanjar

Berita Terkini