Jangan Berlebihan Konsumsi Paracetamol Saat Nyeri Haid, Ini Penjelasan Medis

Jangan Berlebihan Konsumsi Paracetamol Saat Nyeri Haid, Ini Penjelasan Medis Ilustrasi nyeri haid yang dialami perempuan. (pixabay)

TERASBANDUNG.COM - Nyeri haid adalah kondisi yang umum yang terjadi pada wanita selama masa haid.

Saat haid, dinding di dalam rahim akan berkontraksi sementara lapisan rahim luruh, berupa darah haid.

Saat rahim melepaskan lapisannya, pembuluh darah menyempit sehingga darah dan oksigen tidak dapat mengalir ke dalam rahim.

Kondisi ini hanya terjadi secara sementara saat sedang haid saja. Kurangnya oksigen memicu sinyal kimiawi dengan respon tubuh sebagai rasa sakit.

Baca Juga: Coba 6 Bahan Alami Ini Dijamin Bau Mulut Hilang

Gejala sakit yang muncul bisa berupa kram perut, sakit kepala, atau nyeri punggung. Untuk meredakan gejala ini, banyak wanita yang memilih mengonsumsi obat pereda nyeri, salah satunya paracetamol.

Konsumsi paracetamol sangat membantu terutama bagi wanita yang tidak dapat mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid.

Namun, amankah mengonsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri haid?

Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang termasuk ke dalam kelompok analgesik.

Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang memicu rasa sakit dan peradangan pada tubuh. Dalam hal ini, paracetamol dapat membantu mengurangi rasa sakit yang berasal dari nyeri haid.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Ternyata Kulit Mangga Punya Banyak Manfaat Buat Kesehatan

Akan tetapi, seperti obat-obatan lainnya, paracetamol juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika mengonsumsi paracetamol secara berlebihan.

1. Kerusakan hati

Konsumsi paracetamol dalam dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati. Efek ini akan lebih terlihat jika konsumsi paracetamol berbarengan dengan alkohol.

2. Gangguan pencernaan

Penggunaan paracetamol dalam dosis yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.

3. Reaksi alergi

Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap paracetamol. Gejala alergi yang mungkin terjadi adalah ruam kulit, gatal-gatal, dan sesak napas.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi paracetamol sesuai dengan rekomendasi dosis.

Dosis maksimal yang direkomendasikan untuk paracetamol adalah 4 gram per hari atau sekitar 1000 mg per dosis. Akan tetapi, dosis ini harus sesuai juga dengan kondisi kesehatan individu, seperti usia, berat badan, dan riwayat kesehatan.

Selain itu, ingat bahwa penggunaan paracetamol hanya dapat meredakan gejala, bukan untuk mengatasi penyebabnya. Oleh karena itu, jika nyeri haid yang kamu alami sangat parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.

Jangan lupa untuk menghindari mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan obat lain yang mengandung paracetamol atau alkohol. Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan paracetamol dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter.

Kesimpulannya, konsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri haid aman jika dosisnya sesuai dengan anjuran dokter dan konsumsinya tidak berbarengan dengan obat lain atau alkohol.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini