TERASBANDUNG.COM - Ulen merupakan makanan berbahan utama beras ketan baik ketan putih atau hitam. Ini merupakan Makanan Khas di daerah Jawa Barat.
Selain dapat dijadikan pengganti nasi atau lontong, ulen kaya akan manfaat untuk tubuh manusia.
Sebagian terbesar ketan ulen ini didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Selain itu, ketan ulen mengandung protein, vitamin, mineral, dan air yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, tahukah kamu dari mana makanan bernama ulen ini berasal?
Baca Juga : Persib vs Persija Akan Tentukan Posisi, Siapa yang Pantas Berada di Lima Besar?
Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, berikut arti makanan khas jawa barat dan asal usul adanya makanan ini.
Dalam bahasa sunda, Ulen berasal dari kata Pulen. Jika diartikan ke bahasa Indonesia yaitu suatu makanan yang tidak lembek dan tidak keras.
Adapun asal usul adanya makanan khas daerah Jawa Barat ini yang bernama Ulen sudah ada pada masa kerajaan Majapahit.
Makanan Khas daerah jawa barat ini terbuat dari beras ketan yang dimasak matang dan di jadikan adonan setelah menjadi adonan dipindahkan ke loyang dan dijemur maupun didiamkan di dalam kulkas sampai agak mengeras permukaannya.
Sesudah permukaannya agak mengeras maka di potong- potong sesuai selera dan dapat langsung di goreng kedalam minyak yang panas sampai ulen terlihat kecoklatan.
Sesudah digoreng dan ditiriskan ulen pun bisa langsung dimakan dengan cabai maupun saus jika Anda menyukai pedas.
Tak hanya itu, ulen juga termasuk makanan yang netral dimana bisa memakannya dengan sesuatu yang manis seperti kopi dan teh.
Bisa juga memakannya dengan sesuatu yang rasanya gurih seperti kerupuk dan batagor.
Selain dapat dijadikan pengganti nasi atau lontong, ulen juga kaya akan manfaat untuk tubuh manusia.
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar ketan ulen ini didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Selain itu, ketan ulen mengandung protein, vitamin, mineral, dan air yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh.
“Biji beras ketan mempunyai sifat melembutkan, mematangkan, dan agak lengket yang dapat dicegah bila direndam dengan air. Biji beras ketan juga sulit dicerna, tetapi mengandung banyak gizi,” ucap Opur, Warga Pasir Kandang, Cianjur menjelaskan, seperti ditulik dari laman Suakaonline.
“Selain dapat membantu menyembuhkan batuk, menghilangkan uap yang terakumulasi dalam paru-paru. Biji beras ketan menambah produksi sperma, tetapi menimbulkan sembelit, kecuali kalau dimakan bersama buah delima pahit,” tambahnya.
Disamping bermanfaat untuk dijadikan berbagai makanan khas daerah yang lezat, Ulen berkhasiat membantu pembentukkan sel darah merah.
Sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit. Soalnya, ketan yang merupakan bahan utama membuat ulen memiliki kandungan zat besi hingga 15,52 ppm.
“Karena besar manfaat dan khasiatnya, ketan hitam layak dimasukkan wisata kuliner sebagai makanan yang menyehatkan seperti kebanyakan yang ada di Cianjur,” kata Ibad, Warga asli Cianjur.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto