TERASBANDUNG.COM - Populasi nyamuk di Indonesia dalam beberapa waktu ini sangat banyak. Kehadiran serangga penghisap darah ini tak pernah berhenti mengganggu manusia.
Gigitanya akan membuat merasa gatal-gatal. Beberapa nyamuk dapat menularkan penyakit berbahaya kepada manusia seperti malaria dan demam berdarah.
Banyak faktor yang membuat nyamuk berkembang biak dengan cepat karena perubahan iklim global.
Suhu global yang meningkat menyebabkan nyamuk semakin suka kawin, bertelur terus sehingga meningkatkan penyakit yang ditularkannya.
Baca Juga : Nyamuk Lebih Suka Menggigit Orang Berbaju Hitam, Benarkah? Ini Dia Faktanya
Namun, tahukah kamu masalah nyamuk ini ada di banyak negara dan tercatat sebagai hewan mematikan di dunia.
Hanya ada satu negara yang warganya tidak punya masalah dengan nyamuk, yakni Islandia.
Dikutip dari laman Bobo.grid.id, Islandia adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak mendapat masalah tentang nyamuk.
Bahkan di Islandia hanya ada satu nyamuk yang bisa ditemui, namun sudah diawetkan dalam sebuah botol kaca.
Nyamuk tersebut adalah hewan yang ditemukan warga Islandia, Gilason pada tahun 1980-an saat dalam perjalanan dari Greenland menuju Islandia.
Nah, kenapa tidak ada nyamuk di negara tersebut? Ada beberapa teori yang menjelaskan alasan tidak adanya nyamuk di Islandia.
Salah satu teori menyebut bahwa negara tersebut memiliki iklim laut dengan komposisi kimia air dan tanah yang tidak bisa ditinggali nyamuk.
Baca Juga : Selain Pakaian Warna Hitam, Ini Dia 8 Penyebab Orang Lebih Disukai Nyamuk
Dari penjelasan itu, tentu sebenarnya nyamuk bisa masuk ke negara Islandia, tapi hewan kecil itu tidak akan bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.
Selain iklim laut, ada teori lain yang menyebut tentang perubahan suhu di negara tersebut. Islandia adalah negara yang bisa mengalami perubahan suhu dengan cepat.
Karena itu, nyamuk yang masih dalam kondisi pupa bisa mati jika suhu tiba-tiba berubah.
Nyamuk adalah hewan yang memiliki siklus hidup panjang, dari telur berubah ke jentik-jentik, menjadi pupa, dan berubah menjadi nyamuk.
Dengan siklus yang panjang itu, nyamuk tidak akan bisa bertahan hidup di Islandia.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto